Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Fathanah Luncurkan Single "Papa Kini Sendiri (PKS)"

Kompas.com - 30/06/2013, 18:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM — Di tengah maraknya pemberitaan tentang Ahmad Fathanah, terdakwa kasus korupsi impor daging sapi, muncul sosok Sefti Sanustika. Sefti, yang baru saja melahirkan bayi perempuan, mengaku sebagai istri pertama Fathanah.

Ia pun muncul dengan segala kesedihannya lantaran sang suami ditangkap seusai berhubungan intim dengan seorang mahasiswi. Belakangan muncul perempuan-perempuan lain di sekitar Fathanah. Pada mulanya, Sefti terpukul dan selalu menangis setiap diwawancara.

Namun, kali ini ibu satu anak itu bangkit dan mulai membuat gebrakan. Sefti yang merupakan penyanyi dangdut itu kini merilis single terbarunya berjudul "Papa Kini Sendiri (PKS)".

"Single masih berjalan yang judulnya Gerimis Terang Bulan dan Membenci Tiada Guna, selain itu ada lagu yang duet judul Papa Kini Sendiri (PKS)," ujar Septi kepada wartawan di acara Silaturahim Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) di Jakarta, Minggu (30/6/2013).

Lagu PKS menjadi single andalan Sefti. Ia menceritakan lagu itu mengisahkan seorang suami yang bermasalah, tapi istrinya tetap setia mencintainya. Hal ini pun mirip dengan kisah biduk rumah tangga Sefti dan Fathanah. Meski dalam penyidikan terungkap Fathanah kerap mendekati perempuan-perempuan muda, tetapi Sefti tetap setia.

Saat ditanyakan respons Fathanah dengan adanya lagu PKS itu, Sefti menuturkan bahwa suaminya sangat mendukung kariernya. "Bapak selalu mendukung-dukung saja selagi positif, walaupun saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa tetap berdoa buat istri dan anaknya agar bekerja dapat rezeki yang halal," ucapnya.

Ahmad Fathanah ditangkap bersama seorang mahasiswi bernama Maharany Suciyono di sebuah kamar hotel di Jakarta. Fathanah ditangkap seusai mengambil uang yang diduga merupakan suap untuk kepengurusan impor daging sapi. Kasus ini juga menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Luthfi dan Fathanah adalah teman lama. Keduanya dianggap melakukan persekongkolan dalam tindak pidana korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com