Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Diminta Tak Buru-buru Sebut Bajing Loncat Curi Dinamit

Kompas.com - 29/06/2013, 10:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi diminta tak buru-buru mengeluarkan pernyataan mengenai pelaku pencurian ratusan dinamit yang dibawa truk dalam perjalanan dari Subang ke Bogor.

Pengamat terorisme Noor Huda Ismail mengatakan, polisi sebaiknya tidak tergesa-gesa menyimpulkan bahwa pelaku pencurian dinamit adalah kelompok bajing loncat. Apalagi, penyelidikan masih berlangsung sampai saat ini dan belum diketahui secara pasti kelompok mana yang menyebabkan hilangnya 250 batang dinamit dengan berat total 50 kilogram tersebut.

"Kelompok (teroris) Abu Roban masih berkeliaran di sekitar Jawa Tengah, Lampung, dan Poso. Bisa saja ada kemungkinan (dilakukan oleh teroris) untuk membalas serangan-serangan polisi pada mereka," ujar Noor saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/6/2013).

Noor menyebutkan, hilangnya ratusan dinamit itu menunjukkan bahwa polisi teledor melakukan pengamanan. Menurut Noor, keteledoran ini bukan pertama kali terjadi. Polisi juga pernah kehilangan senjata di gudang senjata milik Brimob di Tantui, Ambon, pada tahun 2001. Saat itu, hampir 800 pucuk senapan serbu milik Polri dicuri kelompok teroris. Sebagian di antaranya bahkan dibawa ke Poso, Sulawesi Tengah.

Ratusan dinamit yang hilang itu diberangkatkan dari gudang bahan peledak PT MNK, Subang, Jawa Barat, Rabu (26/6/2013). Dinamit hendak dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Sesampainya di Cigudeg, Kamis (27/6/2013) pukul 07.30 WIB, baru disadari bahwa ada 250 batang dinamit yang hilang. Saat dicek, terpal penutup truk yang membawa dinamit diketahui sudah sobek. Dalam proses pengiriman dinamit tersebut, polisi mengakui hanya ada dua orang anggota Brimob yang mengawal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com