Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuh Janji Selesaikan Penahanan Ijazah Ayu

Kompas.com - 27/06/2013, 16:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh berjanji akan segera menyelesaikan masalah penahanan ijazah Sarah Meylanda Ayu. Namun, Nuh mengaku tidak memiliki alamat Ayu.

"Kalau urusan penahanan ijazah, tolong disampaikan saja dengan baik, itu sekolahnya ada di mana, alamatnya (tempat tinggal). Kementerian nanti akan menyelesaikan," kata Nuh di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Nuh mengaku sudah menugaskan bawahannya untuk mencari tahu. Begitu tahu alamat rumah atau sekolah, Nuh berjanji akan langsung menyelesaikan.

Nuh menambahkan, pada prinsipnya, sekolah tidak boleh menahan ijazah. Seperti biaya pendidikan SMP, kata dia, sudah digratiskan. "Rasanya enggak masuk akal. Tapi, kalau ada kasus seperti itu, kita selesaikan," pungkas Nuh.

Seperti diberitakan, Sugianto, ayah Ayu, berniat menjual ginjalnya untuk menebus ijazah Ayu. Menurutnya, pihak Pondok Pesantren Al Asriyah Nurul Iman di Parung, Bogor, mewajibkan membayar Rp 17 juta untuk menebus ijazah SMP dan SMA Ayu.

Awalnya, Sugianto diminta membayar biaya adminstrasi selama Ayu bersekolah di sana. Jumlahnya mencapai Rp 70 juta. Akhirnya, pihak sekolah hanya meminta Sugianto membayar biaya ijazah. Namun, ia tetap tidak mampu membayar lantaran tidak mempunyai penghasilan tetap karena ia hanya bekerja sebagai penjahit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com