Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg Instan Merusak Kualitas DPR

Kompas.com - 13/06/2013, 11:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai politik memiliki andil besar dalam menyumbangkan calon anggota legislatif berkualitas yang akan duduk di kursi parlemen. Untuk itu, proses kaderisasi yang dilaksanakan oleh parpol harus dilakukan secara maksimal.

Kaderisasi asal-asalan, apalagi jika parpol hanya menerima caleg karena alasan potensi vote getter maupun harta dimilikinya, pasti akan menjadi mimpi buruk bagi regenerasi anggota DPR di masa yang akan datang. Hal itu dikatakan Sekretaris Jendral Partai Golkar Idrus Marham dalam diskusi "Pemilu Biaya Tinggi dan Kualitas Anggota DPR" di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2013).

Idrus mengkritisi langkah sejumlah parpol yang membuka pendaftaran caleg, bahkan sampai mengiklankannya. Menurutnya, langkah ini justru seolah menunjukkan DPR dijadikan sebagai ajang untuk mencari kerja dan bukan dijadikan sebagai wadah untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.

"Banyak (parpol) yang memilih caleg, yang populer, tapi ingin yang berkualitas. Padahal, tidak semua yang populer dan berkualitas punya uang," katanya.

Idrus menjelaskan, secara individual banyak caleg yang sebenarnya tidak memiliki motivasi untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat. Caleg-caleg seperti itu sebenarnya sudah dapat diantisipasi oleh parpol pada saat melakukan kaderisasi.

"Hampir tidak ada proses politik yang melalui kesadaran. Berpolitik tidak lagi dipandang sebagai ideolegi dan cita-cita," tukasnya.

Untuk itu, Idrus berharap agar nantinya masyarakat dapat menentukan pilihannya dengan cerdas pada Pemilu 2014 mendatang. Masyarakat pun diminta untuk tidak mudah tergoda dengan politik praktis dan politik uang yang kerap digunakan oleh caleg menjelang hari pemilihan.

"Pada saat pemilihan, yang memegang peranan penting adalah rakyat, tapi rakyat tercerahkan atau tidak. Ini menjadi masalah. Masyarakat juga dihipnotis oleh anggota DPR agar dipilih lagi dengan menggunakan uang," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

    Nasional
    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com