Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dianggap di Koalisi, PKS Tetap Santai

Kompas.com - 12/06/2013, 11:30 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mempermasalahkan jika tidak dianggap lagi dalam Sekretariat Gabungan koalisi pemerintahan. Penolakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang disampaikan bukan tanpa argumentasi dan solusi.

"Kalau tidak diundang (rapat Setgab) lagi, PKS biasa saja, tidak emosi, tidak tersinggung. Kalau kita tidak dianggap lagi itu hak mereka. Tapi kami sampai sekarang merasa tidak keluar koalisi," kata Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu ( 12/6/2013 ).

Seperti diberitakan, PKS tidak dilibatkan dalam rapat Setgab di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa ( 11/6/2013 ) malam. Rapat dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, dan pemimpin parpol koalisi selain PKS.

Jazuli mengatakan, pihaknya menolak rencana kenaikan harga BBM dengan berbagai pertimbangan dan solusi. Tawaran PKS dalam pengelolaan energi dari hulu sampai hilir, kata dia, sudah disampaikan kepada pemerintah sejak rencana kenaikan harga BBM tahun 2012 . Namun, pemerintah tetap ingin menaikan harga BBM.

Jazuli menambahkan, pihaknya tidak ingin pemerintah mengambil solusi singkat mengatasi dampak kenaikan harga BBM dengan memberi bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Menurut dia, perlu dipikirkan jangan panjang setelah BLSM selesai. Perlu juga dipikirkan kenaikan harga kebutuhan selama bulan puasa.

"BLSM Rp 150.000 selama 6 bulan, setelah itu mau ngapain? Dibiarkan kesusahan atau ada tawaran lain? Itu yang harus dipikirkan secara komprehensif," kata anggota Majelis Syuro itu.

Ia meminta agar perbedaan sikap PKS jangan dimaknai sebagai pembangkangan atau sikap tidak sopan. Dengan menolak kenaikan harga BBM, pihaknya juga tidak menantang untuk ditendang dari koalisi. Meski demikian, katanya, PKS siap dengan segala resiko untuk kepentingan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Nasional
    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Nasional
    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com