Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berang, Fraksi PKS "Walk Out" dari Rapat Century

Kompas.com - 05/06/2013, 13:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) akhirnya memutuskan walk out dalam rapat tim pengawas kasus Bank Century dengan pimpinan KPK pada Rabu (5/6/2013). Hal ini menyusul pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto yang dinilai telah merendahkan parlemen.

"Bambang telah melakukan pelanggaran. Dia melakukan conflict of interest. Kalimat-kalimat yang digunakan merendahkan DPR, dan saya tidak suka Anda bersenang-senang kami diperlakukan seperti itu," ungkap Anggota Timwas Century dari Fraksi PKS, Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Bambang sempat memberikan beberapa alasan tentang lamanya penyidikan dalam kasus Bank Century. Di penghujung pemaparannya, Bambang meminta agar para anggota Dewan tidak menggunakan kata-kata yang berlebihan.

"Kami dari awal punya tekad untuk selesaikan kasus ini. Kami gunakan strategi penyelidikan yang kami miliki, jadi janganlah pakai kata-kata yang hiperbol. Ini hanya orang-orang yang pahamlah, yang satu frekuensi dengan kami," tukas Bambang.

Saat itu Bambang sempat mengangkat tangan sambil menggelengkan kepalanya menyikapi serangan bertubi-tubi yang dilayangkan anggota Timwas Century. Fahri menilai sikap Bambang itu adalah pelanggaran serius yang bisa dikategorikan sebagai contempt of parliament.

Fahri pun akhirnya memutuskan meninggalkan ruang rapat bersama dua politisi PKS lainnya, Andi Rachmat dan Indra.

"Saya tidak bisa terima pernyataan itu. Boleh Anda memojokkan kami, tapi anggota DPR meski bermoral buruk, tapi dia diangkat oleh rakyat, jadi anggota DPR itu mulia. Dan kami punya fungsi pengawasan tertinggi, sulit kalau KPK tak mau diawasi," tukas Fahri.

"Mohon maaf, kami tidak bisa melanjutkan ikut rapat ini," tambahnya sambil bergegas meninggalkan ruangan.

Aksi Fahri ini pun langsung diikuti Indra dan Andi Rachmat. Meski PKS melakukan walk out, rapat tetap dilanjutkan dengan meneruskan pemaparan penjelasan Bambang tentang strategi penyidikan KPK dalam kasus Bank Century. Sebelum menutup pemaparannya, Bambang pun meminta maaf jika ada yang merasa tersinggung dengan pernyataannya.

"Kami hanya ingin dihormati sama dengan Anda sekalian di ruangan ini," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

    Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

    Nasional
    Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

    Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

    Nasional
    Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

    Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

    Nasional
    Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

    Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

    Nasional
    Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

    Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

    Nasional
    Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

    Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

    Nasional
    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

    Nasional
    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

    Nasional
    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

    Nasional
    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

    Nasional
    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

    Nasional
    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

    Nasional
    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com