Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Anas soal Nasi Kucing dan Panggilan KPK

Kompas.com - 04/05/2013, 18:26 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima hari lalu, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, batal memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pengacara Anas, Firman Wijaya, menyampaikan bahwa Anas berhalangan hadir karena sakit.

Firman mengaku tak tahu persis penyebab sakitnya Anas waktu itu. Namun, menurut Firman, Anas sempat makan nasi kucing sebelum dia sakit. Benarkah Anas sakit seusai makan nasi kucing?

Saat ditemui di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (4/5/2013), Anas membenarkan bahwa dia sempat makan nasi kucing sebelum sakit dan batal ke KPK. "Tapi saya sakit bukan karena nasi kucing. Kebetulan saja malamnya makan nasi kucing, memang sedang jatahnya sakit," ujar Anas.

Malam sebelum jadwal pemeriksaan KPK, Anas makan nasi yang dibeli di Jalan Arafuru, tak jauh dari kediamannya. "Kalau malam di sana, ada nasi kucing," katanya.

Nasi kucing merupakan sebutan untuk makanan yang dibungkus dalam kemasan kecil, biasanya dengan daun pisang atau kertas pembungkus makanan. Satu bungkus berisi nasi dan lauk dalam porsi sedikit sehingga sering dianggap pas untuk makan seekor kucing.

Anas menuturkan, dia memang hobi makan nasi kucing sejak masih menjadi mahasiswa. Mulanya, Anas senang membeli nasi kucing karena harganya pas dengan kantung mahasiswa. Namun, lama kelamaan dia makin menikmati enaknya makan nasi kucing.

"Ya, itu favorit saya sejak mahasiswa dulu. Waktu ke Yogya, beli nasi kucing. Kemampuan mahasiswa kan cuma beli nasi kucing. Awalnya terpaksa, lama-lama menikmati," ujarnya.

Karena Anas tak memenuhi panggilan pemeriksaan lima hari lalu, KPK kembali menjadwalkan pemeriksaan Anas pada Senin (6/5/2013). Untuk pemeriksaan lusa, Anas mengaku siap hadir selama tidak sakit. "Insya Allah, kalau tidak ada halangan, selalu hadir," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com