Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wibawa Hukum Terpuruk, Ini Komentar Presiden

Kompas.com - 08/04/2013, 22:42 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa kewibawaan hukum di Indonesia mencapai titik terendah. Mayoritas responden yang disurvei menyatakan tidak puas terhadap penegakan hukum. Bagaimana tanggapan pihak Istana?

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, tidak benar jika pemerintah membiarkan penegakan hukum suatu kasus tidak berjalan. Menurut dia, pemerintah selama ini memastikan semuanya diproses hukum sesuai aturan yang berlaku.

"Tentu ini bisa dilihat, bisa dikawal, bisa diikuti bersama oleh masyarakat bahwa tidak ada yang kita biarkan," kata Julian di Jakarta, Senin (8/3/2013).

Julian menyinggung langkah antisipasi konflik horizontal melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2013. Berbagai kasus yang sudah terjadi, kata dia, juga terus dievaluasi oleh instansi terkait.

"Kita tahu bahwa ada hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum dan ketidaklancaran proses hukum. Kita amati dan perbaiki bersama. Masyarakat tentu ikut mengawal dan mengawasi proses itu berjalan," pungkas dia.

Seperti diberitakan, sebanyak 56 persen responden dari 1.200 responden yang disurvei menyatakan tidak puas terhadap penegakan hukum. Penyebabnya antara lain publik tidak percaya aparat penegak hukum bertindak adil dan lemahnya kepemimpinan nasional.

Pada Januari 2010, publik yang tidak puas terhadap penegakan hukum sebesar 37,4 persen, sementara Oktober 2010 menjadi 41,2 persen. September 2011, ketidakpuasan mencapai 50,3 persen, sementara Oktober 2012 mencapai 50,3 persen. Pada April 2013, ketidakpuasan publik 56,0 persen.

Menurut LSI, penyebab ketidakpuasan publik terhadap penegakan hukum adalah rendahnya kepercayaan publik bahwa penegak hukum akan bertindak adil, kemarahan publik akibat banyak politisi yang korupsi, pembiaran penegak hukum atas kasus amuk massa, dan lemahnya kepemimpinan nasional dalam menegakkan hukum secara konsisten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com