Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Prabowo sebagai Capres Naik Tajam

Kompas.com - 07/04/2013, 19:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Letjen (Purn) Prabowo Subianto dalam survei yang dilakukan Indonesia Network Elections Survey (INES) meningkat dibanding tahun sebelumnya. Prabowo menempati posisi pertama pada kategori sikap dan pilihan publik terhadap tokoh calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2014.

Hasil survei INES menempatkan Prabowo pada posisi pertama dengan perolehan angka 39,8 persen mengungguli nama-nama capres lain. Tahun lalu, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI itu meraih dukungan sebanyak 19,8 persen. Direktur INES, Sudrajat Sacawisastra, mengatakan, tren kenaikan itu antara lain didukung oleh penilaian publik terhadap Partai Gerindra sebagai partai yang dinilai bersih dari kasus korupsi.

"Semua ini mengindikasikan bahwa Prabowo punya kans yang kuat secara elektoral untuk menjadi presiden pada Pemilu 2014," kata Sudrajat kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (7/4/2013).

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menempati posisi kedua sebagai capres pada Pilpres 2014. Pilihan publik terhadap Megawati meningkat dari angka 13,16 persen menjadi 17,2 persen di tahun 2013 ini. "Elektabilitas Megawati Soekarnoputri juga mengalami kenaikan dalam persentase dibandingkan survei INES pada Oktober 2012," kata Sudrajat.

Pada posisi ketiga, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa juga mengalami peningkatan elektabilitas dibanding survei tahun lalu, yakni 11,3 persen pada 2012 menjadi 14,4 persen pada tahun ini. Berikutnya ditempati Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang mendapatkan dukungan sebanyak 10,3 pesen atau naik dari tahun sebelumnya yang hanya 7,36 persen.

Di posisi kelima, Any Yudhoyono meraih dukungan dari 5,1 persen responden. Urutan keenam diduduki Jusuf Kalla dengan 4,2 persen. Sementara itu, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edi Wibowo menempati urutan ketujuh dengan perolehan sama, yakni 3,3 persen. Adapun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meraih dukungan 1 persen. Nama lain seperti Sutiyoso dan Ketua Umum Parai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh memperoleh dukungan sama kuat sebesar 0,7 persen.

Survei INES melibatkan 6.000 responden pada periode 18-30 Maret 2013. Margin of error dari survei itu sebesar kurang lebih 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 98 persen. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com