Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Sejak Dulu Prabowo Incar Kursi Mentan

Kompas.com - 15/03/2013, 19:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Refrizal menilai pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Prabowo Subianto bisa saja membahas posisi menteri pertanian (mentan) yang kini menjadi pos PKS. Refrizal mengakui, sudah sejak lama Prabowo memang mengincar kursi menteri itu.

"Memang kursi mentan ini sudah lama diperebutkan, banyak yang mau termasuk Prabowo itu dari dulu ingin jadi mentan," ujar Refrizal saat dihubungi, Jumat (15/3/2013).

Anggota Komisi VI DPR itu mengatakan kursi mentan juga kerap diperebutkan partai-partai lainnya. Pasalnya, Kementerian Pertanian, katanya, bisa menjadi lahan basah untuk keperluan modal politik Pemilu 2014. Oleh karena itu, Refrizal mengaku tak kaget jika Prabowo menginginkan posisi mentan. Namun, ia mengaku belum mendengar kabar pergeseran kursi Menteri Pertanian Suswono menyusul kasus suap daging impor yang menjerat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, sebagai tersangka.

Suswono juga saat ini sudah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi. Menurut Refrizal, partainya tidak gentar jika kursi mentan kembali diambil dari PKS. "Kami tidak peduli kursi kami diambil, dulu kursi menristek juga sudah diambil karena dianggap bandel mengajukan hak angket mafia pajak. Tapi toh, kami tidak peduli karena yang penting masyarakat," ucapnya.

Ia mengatakan, posisi mentan bisa saja diambil dari PKS karena banyak yang tidak suka akan kedekatan partainya dengan kalangan petani. "Di dalam kontrak politik koalisi, PKS memang dapat jatah kursi mentan. Tapi buat kami, mau di luar atau di dalam pemerintahan sama saja. Jabatan buat kami bukan segalanya," kata Refrizal.

Sebelumnya, bertempat di Kantor Presiden, Senin (11/3/2013), Presiden SBY dan Prabowo bertemu hampir dua jam. Banyak persoalan nasional, ekonomi, yang dibahas kedua tokoh politik bangsa ini. Namun, wacana Prabowo menjadi mentan mengemuka lantaran Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga merupakan Ketua HKTI. Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, membantah bahwa pertemuan itu SBY meminta Prabowo menggantikan Suswono sebagai menteri pertanian.

"Prabowo calon presiden terkuat sekarang. Kok jadi menteri?" tepis dia.

Menurut Martin, apabila hanya membicarakan persoalan kursi menteri, maka spektrumnya terlalu kecil untuk dua tokoh besar yang berlatar belakang militer tersebut. Terlebih lagi, tambah dia, pertemuan dilakukan di Istana Negara. "Terlalu kecil hal seperti itu. Mereka bicara kan di Istana Negara. Lagi pula kasus korupsi Kementerian Pertanian adalah urusan KPK," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com