JAKARTA,KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, terus menyuarakan soal lembar-lembar pascamundur dari partai tersebut. Dalam wawancara dengan Kompas TV, Kamis (28/2/2013), Anas kembali memperjelas beberapa persoalan seputar kisruh internal Partai Demokrat, dengan nuansa penegakan hukum di dalamnya.
"Saya merasa tidak difavoritkan dalam Kongres (di Bandung, pada 2010)," kata Anas. Dia pun menyatakan pernah diminta mundur dari pencalonan Ketua Umum, dengan tawaran menempati posisi Sekretaris Jendral Partai Demokrat.
Sekitar satu jam wawancara, Anas pun menegaskan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono dan Syarif Hasan bukan sosok sengkuni, istilah pewayangan yang dia munculkan seiring mencuatnya kisruh internal Partai Demokrat. Dia kembali menegaskan hubungannya dengan Yudhoyono selama ini berlangsung baik.
Anas pun membantah bahwa dia akan buka-bukaan soal skandal Bank Century. "Data sudah lengkap di KPK, tinggal KPK kerja sesuai hukum," tepis dia. Anas pun membantah akan menjadikan skandal ini sebagai kartu truf menghadapi kasusnya di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Penuturan lengkap Anas Urbaningrum dalam wawancara dengan Kompas TV dapat disaksikan dalam acara Kompas Petang, Kamis (28/2/2013), pukul 17.00 WIB.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.