Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: SBY Pernah Minta Saya Mundur dari Kongres Demokrat

Kompas.com - 27/02/2013, 05:56 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pernah meminta dirinya mundur dari bursa calon ketua umum partai pemenang Pemilu 2009. Hal itu disampaikan SBY beberapa saat menjelang Kongres II Partai Demokrat 2010 di Bandung, Jawa Barat.

"Ada dinamika dan tekanan yang kuat. Saya diminta mundur sebagai kandidat ketua umum, termasuk oleh Pak SBY," kata Anas dalam wawancara dengan RCTI, Rabu (27/2/2012). Selain SBY, beberapa politisi Partai Demokrat lainnya juga sempat memintanya untuk mundur.

Anas mengatakan, tampilan Kongres II Partai Demokrat 2010 memang baik. Namun, hal yang sesungguhnya terjadi di balik kongres tersebut adalah sebaliknya.

"Apa yang terjadi di depan panggung berbeda dengan apa yang terjadi di belakang panggung. Hal ini saya sadari. Demikian juga peserta kongres yang lain," katanya.

Anas, ketika menyampaikan pidato pengunduran diri, mengibaratkan dirinya sebagai bayi yang tak diharapkan pada Kongres II Partai Demokrat 2010. Ketika ditanya alasan mengapa dirinya tak diinginkan, Anas mengaku tidak mengetahuinya.

"Saya juga sedang mencari-cari rumusan dosa politik saya. Mudah-mudahan suatu saat saya bisa menemukannya," katanya.

Pada kesempatan itu, Anas juga mengatakan, seusai terpilih menjadi pucuk pimpinan Partai Demokrat, dirinya berusaha merangkul Cikeas. Caranya, Anas meminta izin kepada SBY untuk menjadikan putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono, sebagai sekretaris jenderal partai.

"Ini saya usulkan untuk menghindari kesan adanya situasi yang tidak enak antara ketua dewan pembina dengan ketua umum," kata Anas.

Awalnya, SBY tidak setuju Ibas menjabat sebagai sekjen. Namun, akhirnya SBY mengizinkannya. Pinangan Anas terhadap Ibas juga mendapat restu sebagian anggota tim sukses Anas.

Pada Kongres II Partai Demokrat 2010, Anas mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie. Cikeas disebut-sebut menjagokan Andi Mallarangeng, yang juga mantan juru bicara presiden, sebagai penerus Hadi Utomo, ketua terdahulu. Namun, Andi malah tersingkir di putaran pertama.

Pada putaran kedua, Andi Mallarangeng, yang pencalonannya didukung Ibas, memberikan dukungannya kepada Marzuki Alie. Namun, Anas tak terbendung dan berhasil mengalahkan Marzuki.

Baca juga:
Diduga, Anas Tak Hanya Menerima Mobil
Mahfud: Anas Korupsi, Sikat Saja
JK: Katakan Tidak pada Korupsi, Kok Korupsi
Mari Membaca Buku Anas
Ibas Tak Akan Dicalonkan Jadi Ketua Umum Demokrat

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com