Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Sinyal dari Cikeas dan Duren Sawit

Kompas.com - 08/02/2013, 09:57 WIB
Inggried DW

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono langsung memanggil Sekretaris Dewan Pembina Jero Wacik, setelah ia menginjakkan kaki di Tanah Air, Kamis (7/2/2013) malam. Gerak cepat SBY ini bisa jadi merupakan respons atas desakan terhadap dirinya untuk menyelamatkan Partai Demokrat. Partai bentukan SBY ini memang tengah mengalami kemerosotan tajam. Tingkat elektabilitasnya "terjun" bebas. Setidaknya, tergambar dari sejumlah hasil survei.

Pertanyaan yang muncul, mengapa bukan Anas Urbaningrum yang dipanggilnya untuk mengetahui kondisi terakhir partai? Sebagai Ketua Umum, Anas merupakan nakhkoda yang memimpin untuk menentukan mulus atau tidaknya langkah partai. Di saat yang bersamaan, Anas justru mengumpulkan para pengurus DPP dan DPD di kediamannya, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya alias Toto menilai, apa yang dilakukan SBY dan Anas semakin menegaskan adanya faksionalisasi di tubuh Demokrat. Saat ini, bukan lagi pertarungan antarfaksi pasca kongres, yaitu Anas, Andi Mallarangeng, dan Marzuki Alie. Tetapi, mengerucut menjadi dua faksi: faksi Cikeas (SBY) dan faksi Anas.

"Sekarang semakin jelas dua faksi ini. Agak menyedihkan. SBY yang selama ini dianggap menjadi faktor perekat dan pemersatu, kini menjadi sebuah faksi sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan bagaimana SBY menggunakan orang-orang terdekatnya untuk melontarkan wacana pergantian Anas. Dengan adanya faksi Cikeas, seakan-akan saat ini tidak ada kepemimpinan di Demokrat. Sosok pemimpin itu sudah menjadi faksi sendiri," papar Toto, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/2/2013) pagi.

Sementara itu, langkah yang diambil Anas dengan mengumpulkan para pengurus DPP dan DPD juga ingin menunjukkan bahwa ia mendapatkan dukungan dari kalangan akar rumput Demokrat. Dengan dukungan ini, menurut Toto, wacana pelengseran Anas mustahil dilakukan. Sebab, jika menilik anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Demokrat, pelengseran hanya bisa dilakukan melalui Kongres Luar Biasa (KLB). Sementara, pemegang suara dalam KLB adalah kader-kader daerah.

"Anas ingin menunjukkan bahwa proses pelengseran mustahil dilakukan. Dukungan bottom up ada di dia. Itu ditunjukkan dengan simbolisasi dalam pertemuan kemarin," kata Toto. 

Bukan pertemuan tandingan

Menanggapi sinyalemen adanya pertemuan tandingan dari Anas atas pertemuan yang digelar SBY di Cikeas, Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa membantahnya. Menurut dia, pertemuan itu hanya membahas persiapan Pilkada Maluku.

"Tidak ada konsolidasi. Biasa saja, tadi ada Pak Michael presentasi soal persiapan Tim 9 untuk Pilkada Maluku," ujar Saan, Jumat dini hari, seusai berkunjung ke rumah Anas.

Saan yang berkunjung selama 30 menit di rumah Anas mengaku, dirinya sempat berbincang dengan Anas. Perbincangan itu, kata Saan, berlangsung ringan tanpa obrolan politik. Di saat obrolan itu, Saan mengaku mendengar percakapan tentang persiapan Pilkada Maluku. "Tadi ketemu, Anas masih pakai sarung, kok. Santai saja," ujar Saan.

Baca berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Demokrat "Terjun" Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Nasional
    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

    Nasional
    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com