Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU 'Kekeuh' Tak Langsung Loloskan PKPI

Kompas.com - 07/02/2013, 16:08 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Diputuskan memenangi sengketa untuk dinyatakan lolos verifikasi faktual calon peserta Pemilu 2014 oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) belum pasti jadi peserta pemilu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersikukuh putusan Bawaslu hanya bersifat rekomendasi, tidak harus langsung dilaksanakan KPU.

"Lembaga yang punya otoritas menetapkan partai politik menjadi peserta pemilu adalah KPU, bukan Bawaslu," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di Kementerian Dalam Negeri, Kamis (7/2/2013). KPU, ujar dia, tak akan menelan mentah-mentah putusan sidang adjudikasi yang digelar Bawaslu yang meloloskan PKPI.

Proses dan putusan final atas PKPI, ujar Husni, tetap ada di KPU. Putusan Bawaslu akan dikaji KPU, dengan melibatkan para ahli. Argumentasi yang digunakan Husni adalah Pasal 259 Ayat 1 UU 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif. Ketentuan tersebut menyatakan keputusan Bawaslu tentang sengketa pemilu adalah keputusan terakhir dan mengikat, kecuali terkait verifikasi partai politik peserta pemilu dan daftar calon legislatif.

Namun, ayat dua pasal tersebut juga menyatakan bahwa sengketa terkait verifikasi partai politik dan daftar calon legislatif, diselesaikan terlebih dahulu di Bawaslu. Hanya dalam hal sengketa tidak tuntas di Bawaslu, sesuai ketentuan ayat tiga pasal tersebut, barulah para pihak yang dirugikan oleh keputusan KPU dapat mengajukan gugatan melalui Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

Berita terkait dapat pula dibaca di topik Geliat Politik Jelang 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com