Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Kader Harus Komit Selamatkan Partai

Kompas.com - 05/02/2013, 15:49 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei yang menyebutkan perolehan suara Partai Demokrat akan terjun bebas bila pemilu digelar hari ini dinilai aneh. Namun, hasil survei itu juga diyakini bakal menjadi pelecut partai.

"Aneh jika dibandingkan dengan lembaga survei lainnya," kata Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di sela hajatan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Selasa (5/2/2013). Namun, dia berjanji menjadikan hasil survei tersebut sebagai bahan evaluasi.

"Kalau hasilnya seperti itu, jadi pertanda bahwa Partai Demokrat harus diselamatkan. Demokrat harus selamat," ujar Anas. Namun, sebut dia, penyelamatan Partai Demokrat dari jurang kehancuran membutuhkan syarat yang wajib dipenuhi.

Satu-satunya cara untuk menyelamatkan tersebut, sebut Anas, bergantung pada komitmen kader, yaitu komitmen bekerja keras membangun keselamatan partai. Penurunan elektabilitas justru harus memicu kader Demokrat untuk terus bekerja keras. "Hasil survei SMRC akan membuat kader solid," ujar dia.

Sebelumnya, Anas pun membantah jika survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membuat perpecahan di kalangan internal Demokrat jelang Pemilu 2014. "Ciyus? Ramai di berita kan belum tentu ramai di dalam. Kalau gak ramai bukan politik Indonesia namanya,"canda Anas diikuti tawa lepas wartawan.

SMRC, Minggu (3/2/2013), merilis tingkat elektabilitas partai politik bila pemilu digelar hari ini. Hasilnya, Partai Demokrat hanya mendapatkan dukungan 8,3 persen.

Beberapa kader utama partai langsung merespons hasil survei itu dengan meminta Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan. Meski tak spesifik meminta pemberhentian atau pengunduran diri Anas, salah satu tokoh senior partai tersebut berpendapat Anas mundur dari jabatannya adalah pilihan yang bagus.

Berita terkait dapat dibaca pula dalam topik 'Demokrat "Terjun" Bebas'

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com