Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Merosot, Tanda Bahaya untuk Demokrat

Kompas.com - 04/02/2013, 11:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat resah terhadap terus merosotnya elektabilitas Demokrat menjelang Pemilu 2014. Keresahan itu diungkap Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Ramadhan Pohan.

"Kami tidak nyaman dengan situasi ini. Artinya, kami juga gelisah. Kami melihat yang digambarkan sudah merupakan tanda bahaya bagi Demokrat. Mau tidak mau semua pihak harus intropeksi terhadap hasil survei dan suara publik yang ada," kata Ramadhan di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/1/2013).

Ramahdan dimintai tanggapan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat tinggal 8,3 persen.

Ramadhan menilai ketidakjelasan status hukum Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum memang menjadi salah satu faktor merosotnya elektabilitas Demokrat. Padahal, kata dia, pihaknya menginginkan adanya kepastian dari Komisi Pemberantasan Korupsi terlibat atau tidaknya Anas dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

"Kami minta kejelasan. Kalau jelas, semua menjadi terang berderang. Kami bisa bekerja dengan baik, tidak jadi bahan ledekan, cercaan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

Meski demikian, menurut dia, situasi yang tengah dilanda Demokrat tidak bisa hanya dipermasalahkan ke satu atau dua orang. Semua ini, kata Ramadhan, adalah masalah semua kader Demokrat. Dia percaya akan ada solusi yang cerdas, bijak, dan komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Saya kira, ke depan, akan ada langkah intropeksi. Saya sudah masuk ke 106 titik di daerah dan saya dengar suara-suara keprihatinan masyarakat tentang Demokrat dan itu harus kita dengarkan," kata dia.

Ramadhan yakin kali ini ada langkah yang akan diambil jajaran pimpinan partai. Pasalnya, kata dia, tak biasanya Sekretaris Dewan Pembina Demokrat Jero Wacik angkat bicara mengenai permasalahan di Demokrat.

"Pak SBY kan roh dari Demokrat. Dia leader, ikon. Langkah apa pun dari Pak SBY menjadi penggerak dari seluruh kader," kata Ramadhan.

"Kami belum rapat karena hari ini Pak Anas dan Sekjen (Edhi Baskoro Yudhoyono) ke Palangkaraya. Nanti sepulangnya pasti ada rapat pengurus harian terbatas," jawab Ramadhan ketika ditanya apakah mundurnya Anas dari ketum merupakan solusi.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Demokrat Terjun Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com