Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Kami Khawatir KPK Ditunggangi "Free Rider"

Kompas.com - 02/02/2013, 13:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menampik pandangan partainya hendak menyerang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menyebut penangkapan terhadap Luthfi Hasan Ishaaq sebagai rekayasa dan bagian dari konspirasi. Menurutnya, PKS hanya memberikan catatan agar KPK tidak ditunggangi pihak lain yang disebutnya free rider.

"Sejauh ini saya tidak mendengar para pengurus PKS sebut KPK dalam bagian dari konspirasi. Kami sebetulnya tetap konsisten bahwa KPK tetap menjadi lembaga untuk kita perkuat dalam rangka pemberantasan korupsi di negeri ini," ujar Sohibul, Sabtu (2/2/2013), dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta.

KPK, tuturnya, juga memiliki hak subyektif dalam menahan seseorang. Oleh karena itu, Sohibul mengaku, partainya hanya hendak sekadar memberikan catatan bagi KPK agar dalam penggunaan hak subyektifnya itu tidak diintervensi siapa pun.

"Kalau KPK tidak ada kehati-hatian, maka akan ada free rider yang tunggangi itu. Kami insya Allah percaya pada integritas pimpinan KPK, tapi kan terkadang kendali pimpinan KPK tidak bisa mengontrol jajaran di bawahnya. Bisa saja free rider tidak hanya pada pemimpin, tapi di jajaran bawah," tutur Sohibul.

Menurutnya, jika KPK sampai ditunggangi, maka wibawa lembaga itu akan dipertaruhkan. Ia kembali mencontohkan kasus Andi Mallarangeng dalam proyek Hambalang. Andi hingga kini tidak juga ditahan. Hal ini berbeda dengan sikap KPK yang langsung menahan Luthfi.

"Jadi, ini hanya catatan kami kepada KPK karena ingin tetap berwibawa. Ketika hal-hal tidak logis semakin banyak dilakukan KPK, kami takut dan khawatir hal ini berpengaruh pada kewibawaan KPK itu sendiri," ucapnya.

Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi oleh KPK. Ia lalu ditangkap pada Kamis (31/1/2013) lalu saat memimpin rapat di kantor PKS.

Luthfi diduga menggunakan pengaruhnya sebagai Presiden PKS untuk memengaruhi impor daging sapi yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Penggunaan pengaruh Luthfi diduga dilakukan lantaran Menteri Pertanian Suswono juga berasal dari PKS.

Sehari setelah penangkapan itu, Luthfi menyatakan mundur diri dari jabatannya sebagai Presiden PKS. Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS langsung menggelar rapat untuk memilih pengganti Luthfi Hasan hingga akhirnya terpilih Anis Matta yang sebelumnya menjadi Sekretaris Jenderal PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com