JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan penerimaan suap yang menjerat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, ternyata juga membuat gerah partai lain. Setidaknya bila merujuk ucapan dari Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
"Harus menjadi bahan pelajaran bagi partai politik lainnya," ujar Paloh, di Kantor Pusat Ormas Nasdem, Jumat (1/2/2013). Menurut dia, kasus ini tak hanya mencoreng citra PKS, tetapi juga citra partai keseluruhan.
"Merugikan kita semua, apalagi pencitraan partai politik," kecam Paloh. Penilaian terhadap partai politik di dalam negeri akan menjadi semakin buruk, imbuh dia, hanya dari peristiwa ini.
Meski demikian, Paloh mengatakan proses hukum Luthfi harus ditegakkan. Sekalipun menurut dia kasus ini adalah musibah bagi PKS. "Ini musibah. (Tapi) bagi Partai Nasdem, proses hukum harus dilanjutkan.
Luthfi terjerat perkara dugaan penerimaan suap, dengan 'menjual' otoritasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan kebijakan impor daging. Luthfi dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah, diduga menerima suap dari perusahaan importir daging, PT Indoguna Utama.
Fathanah tertangkap tangan dengan barang bukti senilai Rp 1 miliar, Rabu (30/1/2013). Luthfi diciduk KPK keesokan harinya, dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Penggeledahan KPK terhadap komputer dan dokumen Luthfi, disebut memperkuat bukti keterlibatan Luthfi dalam transaksi suap tersebut. Selain Luthfi dan Fathanah, KPK juga menetapkan dua Direktur PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Abdi Arya Effendi, sebagai tersangka pemberi suap.
Berita terkait dapat juga dibaca dalam topik Skandal Suap Impor Daging Sapi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.