Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Nasdem Tak Terbebani Latar Belakang OC Kaligis

Kompas.com - 24/01/2013, 18:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Nasdem mengaku tak terbebani dengan latar belakang salah satu kadernya, OC Kaligis, yang banyak membela terdakwa kasus korupsi. Partai Nasdem meminta publik tidak mengait-ngaitkan pekerjaan kader mereka dan partai.

Ketua Umum DPP Partai Nasdem Rio Capella mengatakan, sebagai pengacara profesional, tentu OC menerima siapa pun yang meminta dibela. Apalagi, kata dia, tidak semua kasus yang ditangani OC adalah kasus korupsi. Dia memberi contoh ketika OC membela Prita Mulyasari ketika bermasalah dengan Rumah Sakit Omni Internasional.

"Saya pikir itu (pekerjaan OC) tidak ada urusannya buat kami, Jadi, harus dibedakan Pak OC sebagai advokat dan perjuangan di partai," kata Rio saat jumpa pers di Kantor DPP Partai Nasdem, di Jakarta, Kamis (24/1/2013).

Dalam jumpa pers itu, Kaligis secara terbuka mengaku telah bergabung dengan Partai Nasdem. Selain OC, ikut bergabung politisi Enggartiasto Lukita (sebelumnya kader Golkar) dan 43 orang yang mengaku mantan aktivis 1998.

Kaligis mengatakan, publik tidak mengetahui berbagai kebaikan yang sudah dia lakukan. Dia memberi contoh telah memberikan uang pensiun kepada tiga mantan sopir PPD.

Adapun alasannya masuk Partai Nasdem, ia mengaku, lantaran ingin terlibat dalam perubahan kondisi bangsa dan negara. OC menyoroti berbagai sumber daya tambang yang dikuasai oleh pihak asing. "Tentu dengan gerakan perubahan ini Pasal 33 (UUD 1945) akan dilaksanakan dengan baik," kata Kaligis.

Seperti diketahui, Kaligis kerap membela terdakwa kasus korupsi, diantaranya pernah menangani kasus korupsi dan pencucian uang mantan pejabat pajak Bahasyim Assifie dan kasus korupsi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.

Selain itu, Kaligis juga pernah menjadi kuasa hukum Anggodo Widjojo terkait kasus upaya penyuapan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Artalyta Suryani (Ayin) dalam kasus penyuapan Urip Tri Gunawan (mantan jaksa).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

    Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

    Nasional
    PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

    PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

    Nasional
    PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

    PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

    Nasional
    Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

    Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

    Nasional
    Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

    Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

    Nasional
    Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

    Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

    Nasional
    Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

    Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

    Nasional
    Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

    Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

    Nasional
    TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

    TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

    Nasional
    Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

    Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

    Nasional
    Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

    Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

    Nasional
    Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

    Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

    Nasional
    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

    Nasional
    Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

    Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

    Nasional
    Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

    Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com