Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trimedya Dukung Daming jika Mencalonkan Lagi

Kompas.com - 16/01/2013, 13:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III dari Fraksi PDI-Perjuangan Trimedya Pandjaitan menilai calon hakim agung Muhammad Daming Sunusi sedang tidak beruntung mengikuti seleksi calon hakim agung kali ini. Pada fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan, Daming, terkait kasus pemerkosaan, mengatakan, baik korban maupun pelaku sama-sama menikmati.

"Saya secara pribadi kasihan melihat Pak Daming. Tentu dia tidak menginginkan hal ini terjadi. Dia hanya apes," ujar Trimedya, Rabu (16/1/2013), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ia mengatakan, secara personal, Daming cukup berkualitas dan memiliki jejak rekam yang bagus. "Mungkin nervous, kan tidak gampang tes ini dilakukan. Saya pikir dia masih punya kesempatan dan cukup berpeluang ke depan ikut fit and proper test hakim agung lagi, mungkin akan dipertimbangkan," ucap Trimedya.

Trimedya meminta Daming tak perlu menerima hukuman yang dapat mengganggu kariernya. Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menilai, desakan agar Daming dicopot dari posisi hakim pengadilan tinggi Banjarmasin berlebihan.

"Berlebihan kalau minta dicopot dari Ketua Pengadilan Tinggi. Dia sudah cukup membayarnya dengan situasi seperti ini. Pernyataan itu kan tidak direncanakannya, bisa saja dia grogi," imbuh Trimedya.

Daming kini menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin. Pernyataannya yang kontroversial soal kasus pemerkosaan dalam fit and proper test di Komisi III DPR membuat banyak pihak mengecamnya maju sebagai calon hakim agung. Daming merupakan salah satu calon hakim agung karier. Ia meniti karier sebagai calon hakim Pengadilan Negeri Makassar pada tahun 1983.

Ia juga sempat berkarier sebagai hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bekasi, hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, hakim tinggi dengan penugasan di Mahkamah Agung RI selaku panitera muda perdata, hakim di Pengadilan Tinggi Surabaya, dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan. Pada tahun 2012, Daming menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin hingga saat ini. Tahun 2011 lalu, Daming juga sempat mencalonkan diri sebagai calon hakim agung, tetapi akhirnya tidak terpilih.

Pada pencalonannya yang kedua kali ini, usaha Daming diperkirakan akan kembali gagal lantaran sejumlah fraksi sudah menyatakan tidak akan memilihnya seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, dan PDI Perjuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Nasional
    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Nasional
    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Nasional
    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    Nasional
    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

    Nasional
    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

    Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

    Nasional
    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

    Nasional
    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

    Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

    Nasional
    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

    Nasional
    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

    Nasional
    Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

    Nasional
    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

    Nasional
    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Gejala Korupsisme Masyarakat

    Nasional
    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

    Nasional
    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com