Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin: Munadi Itu Kantong Bisnisnya Anas

Kompas.com - 08/01/2013, 17:52 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin menyebut Wakil Sekretaris Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat Munadi Herlambang sebagai kantong bisnis Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum. Menurutnya, Munadi terlibat membantu Anas mengatur pemenangan PT Adhi Karya sebagai rekanan proyek Hambalang.

"Munadi itu salah satu kantong bisnis Mas Anas. Jadi Mas Anas ngerjain proyek-proyek BUMN, kan kadang-kadang BUMN itu, istilahnya tidak nurut sama Mas Anas, itulah gunanya Munadi," kata Nazaruddin sebelum mengikuti persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (8/1/2013).

Nazaruddin melanjutkan, Munadi berperan penting dalam membantu Anas karena ayahnya adalah pejabat di Kementerian BUMN. "Namanya Mukhayat. Jadi kalau misalnya kasus Hambalang, waktu itu mau diganggu sama PT PP, terus Mas Anas manggil Munadi, suruh ngomong sama ebesnya (bapaknya)," ujar Nazar.

Kemudian, lanjutnya, ayah Munadi akan memanggil PT PP dan memberi peringatan agar perusahaan BUMN tersebut tidak ikut campur memenangkan proyek Hambalang. "Nanti PT PP dibilangin jangan bandel, itu sudah punya PT Adhi Karya karena Hambalang itu sudah di-setting (dirancang) untuk dimenangkan Adhi Karya," tambahnya.

Mantan anggota DPR yang menjadi terpidana kasus suap wisma atlet SEA Games itu pun mengatakan kalau Munadi menjadi petinggi di perusahaan yang sama dengan istri Anas, Athiyyah Laila. Selain di PT Dutasari Citralaras, katanya, Munadi juga menjadi pengurus di PT Berkah Alam Berlimpah.

"Nah di Berkah Alam itu ada saya, Munadi, dan Athiyyah. Nah kalau di Dutasari, Munadi, Machfud, dan Athiyyah," ucap Nazaruddin.

Terkait Hambalang, Munadi pernah dimintai keterangan dalam proses penyelidikan. Beberapa waktu lalu KPK menggeledah rumah Munadi yang berlokasi di Jalan Tanjung Barat Indah Blok 1/18 Jakarta Selatan. Informasi dari KPK menyebutkan, penggeledahan dilakukan karena diduga pernah ada pertemuan yang membahas soal proyek Hambalang di rumah Munadi tersebut.

KPK menetapkan dua tersangka dalam kaus Hambalang, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar. Keduanya diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri atau pihak lain namun justru merugikan keuangan negara.

Sejauh ini, belum ada tersangka baru yang ditetapkan KPK. Lembaga antikorupsi itu masih menyelidiki indikasi tindak pidana lain terkait proyek Hambalang, misalnya indikasi suap menyuap. Adapun pengusutan Hambalang oleh KPK berawal dari temuan saat penyidik menggeledah kantor Grup Permai, perusahaan milik Nazaruddin.

Selengkapnya terkait perkembangan kasus ini dapat dibaca di "Skandal Proyek Hambalang"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Nasional
    Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

    Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

    Nasional
    Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

    Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

    Nasional
    Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

    Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com