Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Komandan RPKAD Wafat

Kompas.com - 29/12/2012, 20:02 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Komandan ke-4 Resimen Para Komando TNI-AD (RPKAD), Mayjen (Purn) Moeng Parhadi Mulyo wafat dalam perawatan di RSPAD, Jumat (28/12/2012) pukul 22.30. Mendiang akan dimakamkan di Yogyakarta, Minggu (30/12/2012).

Pejabat Penerangan Kopassus, Mayor Infantri Achmad Munir mengatakan, almahum disemayamkan di rumah duka di Jalan Perikani 1 Nomor 11, Rawamangun, Jakarta Timur. "Rencananya almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Yogyakarta, besok," ujar Achmad, Sabtu (29/12/2012).

Menurut Achmad, Moeng Parhadi Mulyo (87) pernah menjabat sebagai Komandan RPKAD dengan pangkat letnan kolonel, yang pelantikkannya berlangsung di Manado pada 3 Agustus 1958. Moeng saat itu langsung terjun ke mendan operasi memimpin RTP 1 untuk Merebut Kota Tondano.

Dalam masa kepemimpinan itu terjadi perubahan baret prajurit dari warna coklat (seperti baret artileri) menjadi warna merah. Pada masanya juga, diciptakan pakaian pakaian dinas lapangan (PDL) loreng khusus "darah mengalir", mengantikan seragam PDL loreng lama yang digunakan prajurit para komando. RPKAD sekarang adalah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD.

Pada tahun 1964 prajurit Baret Merah yang tergabung dalam Ekspedisi Cenderawasih menorehkan catatan penting dengan keberhasilan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Puncak Soekarno, puncak gunung tertinggi di pegunungan Jaya Wijaya, Irian Jaya (Papua), pada 1 Maret 1964. Bermula dari keberhasilan itu, keterampilan mountaineering dijadikan sebagai salah satu materi pembekalan dalam kurikulum pendidikan komando di Pusdik Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Menurut rencana jenazah besok akan diberangkatan ke Yogyakarta untuk dimakamkan. Mayjen Purn Moeng Parhadi Mulyo kelahiran Yogyakarta pada 11 Januari 1925. Almarhum meninggalkan seorang istri dan 6 orang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com