Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Siapa Tahu Raja Dangdut Jadi Presiden?

Kompas.com - 03/12/2012, 15:21 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan hingga saat ini belum secara khusus membahas pengusungan kadernya, Rhoma Irama, sebagai calon presiden di Pemilu 2014. Hanya, PPP menyambut baik dorongan Rhoma menjadi capres. Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan M Romahurmuziy alias Romi melalui pesan singkat, Senin (3/12/2012), menyikapi wacana Rhoma menjadi capres.

Romi mengatakan, pihaknya melihat berbagai aspek untuk mengusung seseorang menjadi capres, seperti modal popularitas, kapasitas, kepantasan, dan elektabilitas. Setidaknya, kata dia, Rhoma sudah memiliki modal popularitas sebagai raja dangdut.

"Tinggal modal selanjutnya saja dipupuk dan dilakukan test the water. Siapa tahu dari raja dangdut jadi presiden republik? Wong pemilih sekarang kadang-kadang perilakunya tidak bisa diduga," kata Romi.

DPP PPP, tambah Romi, bergerak sesuai amanat Mukernas di Lirboyo pada Januari 2012 lalu terkait pencapresan. Amanat itu, yakni menginventarisasi dan mencermati putra-putri terbaik bangsa yang pantas diajukan sebagai capres atau cawapres.

"Baik dari dalam maupun dari luar partai politik, karena itu, PPP mempersilakan kepada masyarakat untuk menilai pencalonan Rhoma tersebut. Pada saatnya, DPP PPP akan menyikapinya," pungkas dia.

Di PPP, Rhoma tercatat sebagai juru kampanye PPP pada era 1980-1990-an. Jabatan terakhir Rhoma di PPP disebut sebagai Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP masa bakti 2007-2011. Selain PPP, Partai Kebangkitan Bangsa juga mengaku melirik Rhoma sebagai capres.

Baca juga:
PPP Seriusi Rhoma Irama
Muhaimin: Semakin Diejek, Rhoma Semakin Populer

Rhoma: Jadi Capres Bukan Ambisi, Melainkan Kewajiban

Jadi Capres, Rhoma Klaim Mendapat Restu PKB
FOTO: Baliho "Rhoma Irama for Presiden"
Rhoma Belum Tentukan Cawapres 2014
Isu SARA Tak Halangi Tekad Rhoma Jadi Capres
 

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com