Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Tuduh Kedubes Indonesia di Jerman Kerjai Anggota DPR

Kompas.com - 26/11/2012, 19:09 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menduga pihak Kedutaan Besar RI di Jerman sengaja mengerjai anggota DPR yang berkunjung kerja ke sana. Marzuki mengaku sudah melayangkan protes ke Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa terkait hal ini.

"Kok di Jerman selalu begitu? Berarti ada sesuatu yang salah dengan duta besar kita di sana, tetapi masih perlu dibuktikan. Ada indikasi ke sana, mau mengerjai anggota DPR," kata Marzuki di Jakarta, Senin (26/11/2012).

Dia menanggapi beredarnya video kunjungan kerja anggota Badan Legislatif DPR ke Berlin, Jerman, yang diunggah Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Berlin ke situs YouTube pada Rabu, 21 November 2012. Video tersebut menggambarkan rapat yang berlangsung kaku antara anggota Dewan dengan Deutsches Institut fur Nörmung (DIN), lembaga standardisasi produk di Jerman.

Ilustrasi teks di tayangan tersebut menyebutkan rapat sangat terlihat tidak terkoordinasi dengan baik. Sebagian dari mereka kurang menguasai bahasa Inggris sehingga pada saat rapat berlangsung para anggota Dewan meminta translator secara mendadak kepada pihak KBRI. Selain itu, PPI Berlin menilai kalau kedatangan anggota Baleg DPR ke DIN tersebut salah alamat.

Pasalnya, DIN yang merupakan lembaga standardisasi produk itu tidak relevan dengan penyusunan Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran yang menjadi tujuan kunjungan kerja tersebut. Sementara menurut Marzuki, pihak Kedubes RI di Jerman sengaja memberikan video tersebut kepada PPI Berlin.

"Ada apa dengan Duta Besar Indonesia di Jerman? Kok membiarkan perilaku dan foto-foto itu, mereka dapatkan dari staf Kedubes loh, yang di Youtube itu bukan liputan mereka, itu liputan staf Kedubes," ucapnya.

Politikus Partai Demokrat itu pun menyesalkan tindakan Kedubes RI di Jerman tersebut. Marzuki mengatakan, ada komunikasi yang terputus. Seharusnya, lanjut Marzuki, Kedutaan Besar memfasilitasi kedatangan anggota DPR. "Saat mahasiswa bertanya, dibilang enggak ada. Padahal, anggota DPR siap berkomunikasi," tutur Marzuki.

Mengenai sejumlah anggota Dewan yang tidak mahir berbahasa Inggris, Marzuki menganggap wajar hal tersebut. Dia mengatakan, tidak selamanya berkunjung ke suatu negara harus dapat menguasai bahasa negara tersebut. "Juga belum tentu mereka bisa bahasa Inggris dengan baik, apalagi Jerman jarang menggunakan bahasa Inggris dan pakai bahasa mereka. Nasionalisme mereka kuat dan bangga dengan bahasa mereka," katanya.

Baca juga:
'Mengintip' Kunjungan Kerja Baleg DPR di Berlin
Rp 2,35 Miliar untuk 'Pelesir' DPR ke Jerman-Inggris
Ini 21 Wakil Rakyat yang 'Belajar' ke Jerman-Inggris
Badan Legislasi DPR: Kami Memang Harus ke Jerman-Inggris
Ini Alasan Baleg DPR 'Pelesiran' ke Jerman dan Inggris

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

    KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

    Nasional
    2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

    2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

    Nasional
    Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

    Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

    Nasional
    Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

    Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

    Nasional
    Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

    Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

    Nasional
    Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

    Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

    Nasional
    Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

    Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

    Nasional
    Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

    Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

    Nasional
    Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

    Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

    Nasional
    BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

    BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

    Nasional
    Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

    Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

    Nasional
    Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

    Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

    Nasional
    Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

    Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

    Nasional
    DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

    DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

    Nasional
    Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

    Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com