Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen: Komisioner KPU Bohongi Sidang DKPP

Kompas.com - 13/11/2012, 21:37 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Suripto Bambang mengungkapkan, pernyataan Komisioner KPU Bidang Hukum Ida Budhiati di sidang perdana Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mengada-ada. Ida pada kesempatan itu mengatakan, Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU melakukan pembangkangan birokrasi sejak pendaftaran hingga verifikasi parpol.

"Kalau pembusukan maka organisasi akan berhenti dan tidak jalan. Faktanya, Setjen tetap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya," kata Suripto dalam pledoinya di sidang DKPP, Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Suripto menjelaskan, pernyataan Ida yang mengutip perkataan Andi Firmansah bahwa pimpinan setjen adalah sekjen merupakan pembohongan publik. Pasalnya, setjen berdasarkan PP nomor 9 tahun 2003 dikuatkan UU nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian secara fungsinya diatur untuk bertanggungjawab pada Sekjen. Sebab, sekjen menurut konstitusi adalah pejabat pembina kepegawaian.

"Selama ini jajaran setjen bekerja dengan menerapkan ketentuan sesuai peraturan perundangan. Sebab itu, Sekjen selalu mengadakan pembinaan sampai tingkat bawah bagaimana melaksanakan tupoksi secara benar," ungkapnya.

Suripto menambahkan, Setjen telah bekerja sesuai kode etik PNS. Hal itu juga diatur dalam PP 42 tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS. Komisioner KPU, ditudingnya tidak bekerja sesuai kode etik penyelenggara pemilu. Padahal, kode etik itu diatur dalam MoU KPU, Bawaslu dan DKPP nomor 1, 11 dan 13 tahun 2012 tentang kode etik penyelenggara pemilu. Pernyataan Ida yang membohongi publik tidak sepantasnya diucapkan.

"Oleh karena itu, lebih bijak apabila Komisioner dalam memberikan pernyataan memilih kata yang lebih santun," sindirnya.

Sementara itu, Ida menegaskan bahwa dirinya tidak berbohong di sidang. Ia tidak menginginkan pernyataannya menjadi polemik berkepanjangan. Bagi Ida, pernyataannya sudah jelas dan tidak terbantahkan. "Saya serahkan ke majelis hakim DKPP. Saya harap dapat memutus dengan baik dan benar," pungkas Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com