Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Yakin Tak Ada Uang Korupsi ke Gema MKGR

Kompas.com - 24/10/2012, 12:12 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto meyakini tidak ada aliran dana hasil dugaan korupsi proyek Al Quran dan laboratorium di Kementerian Agama ke organisasi sayap Partai Golkar, Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR).

"Kita belum dengar masalah itu. Saya tidak melihat bahwa informasi itu benar," kata Setya, di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2012).

Setya menilai, Gema MKGR berjalan dengan baik selama kepemimpinan Fahd El Fouz. Meski demikian, kata dia, Gema MKGR tetap akan berjalan meski tanpa Fahd.

"Kalau ada kasus, itu masalah dia pribadi," katanya.

Seperti diberitakan, Erman Umar pengacara Dendy Prasetya menyebut dana yang didapat Dendy mengalir ke Gema MKGR. Dendy adalah putra anggota Komisi VIII DPR Zulkarnaen Djabar yang menjadi tersangka dalam kasus itu. Dendy menjabat Sekjen Gema MKGR.

Menurut Erman, kliennya mengaku menerima uang terkait proyek di Kemenag tersebut. Uang yang belum diketahui nilai pastinya itu kemudian dibagi-bagikan ke teman-teman Dendy dan sebagiannya untuk membiayai kegiatan organisasi.

"Yang jelas masuk ke rekening dia, dimasukkan ke perusahaan dia, baru didistribusikan untuk masing-masing temannya dan organisasi untuk membuat acara-acara," ujar Erman.

Zulkarnaen ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus ini bersamaan dengan Dendy. Keduanya diduga menerima suap yang nilainya Rp 10 miliar lebih terkait proyek di Kemenag. Sejauh ini, KPK belum menahan Dendy, sementara Zulkarnaen sudah lebih dulu mendekam di Rumah Tahanan Jakarta Timur Cabang KPK. Adapun Fahd tengah menjalani sidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com