Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Anas, Angie Ancam Bikin "Tsunami" di DPR

Kompas.com - 11/10/2012, 16:01 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, politikus Partai Demokrat Angelina Sondakh pernah menemui Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Kepada Anas, Angelina mengatakan tidak mau dikorbankan sendirian. Jika tidak, Angelina mengancam membuat "tsunami" yang lebih dahsyat dari Muhammad Nazaruddin. Hal ini diungkapkan mantan anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang, saat diperiksa sebagai saksi di KPK.

Dalam persidangan kasus Angelina yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (11/10/2012) siang ini, Rosa membenarkan keterangannya yang disampaikan ke penyidik KPK tersebut. Keterangan Rosa ini dibacakan jaksa KPK, Kiki, dalam persidangan Angelina tersebut.

"Pada 26 April, penyidik menanyakan apakah ada hal-hal lain yang ingin saudara sampaikan dan saudara menjawab ada, yakni ketika saya menjalani tahanan di Pondok Bambu, sempat dijenguk oleh Angelina Sondakh, di mana saat itu Angelina curhat sama saya dengan mengatakan, 'Aduh saya lagi stres banget nih mbak, seolah-olah semua ini saya,'" kata jaksa Kiki membacakan keterangan Rosa itu dalam persidangan.

Menurut Rosa, seperti yang tertuang dalam keterangannya kepada penyidik KPK, Angelina menemuinya di Rutan Pondok Bambu. Rosa mendekam di Rutan Pondok Bambu setelah divonis dua tahun enam bulan penjara dalam kasus suap wisma atlet SEA Games. Kepada Rosa, Angelina curhat dan meminta agar dibantu.

"Tolonglah Mbak bantu saya, mudah-mudahan setelah Mbak bebas, kita cari kerjaan yang benar saja, " kata Rosa menirukan Angelina seperti dalam keterangannya yang dibacakan jaksa Kiki.

"Lalu saksi (Rosa) menjawab, bagaimana Mbak, saya membantu? HP saya semua disita dan bukti percakapan semua ada di situ," kata jaksa Kiki menirukan keterangan Rosa.

Setelah itu, menurut keterangan Rosa kepada penyidik, Angelina mengaku kepada Rosa bahwa dia baru dari rumah Anas. Kepada Rosa, Angelina mengatakan tidak mau dikorbankan sendirian.

"Lalu saya (Rosa) bilang, tapi Mbak diamankan?" lanjut jaksa Kiki menirukan pengakuan Rosa.

Menurut keterangan Rosa kepada penyidik, Angelina akan marah besar jika dikorbankan sendirian. "Senayan bisa saya bikin "tsunami" lebih dashyat daripada Nazar," ucap jaksa Kiki membacakan keterangan Rosa yang menirukan pernyataan Angelina.

Kemudian, lanjut jaksa Kiki, Rosa menjawab "Saya siap menanggung ini, tapi kalau disuruh bantu Mbak, saya tidak tahu cara bantunya karena bukan cuma saya yang dipanggil, tapi orang kantor banyak."

Angelina pun tetap memohon untuk dibantu. "Paling tidak Mbak Rosa bantu saya, kita sama-sama seorang ibu," kata jaksa Kiki.

Dalam persidangan hari ini, Rosa juga mengaku Angelina pernah mempertanyakan mengapa namanya disebut-sebut. Nama Angelina pertama kali disebutkan oleh Rosa dalam persidangan kasus suap wisma atlet. Dalam persidangan itu, terungkap percakapan BlackBerry Messenger (BBM) antara Rosa dan Angelina.

Menurut Rosa, ada sejumlah permintaan uang oleh Angelina yang disamarkan dengan sandi "Apel Malang", "Apel Washington", atau "Semangka". Berdasarkan pengembangan penyidikan kasus wisma atlet ini, KPK menetapkan Angelina sebagai tersangka.

Anggota DPR asal Fraksi Partai Demokrat itu kemudian menjadi terdakwa dengan dugaan menerima pemberian atau janji berupa uang senilai total Rp 12 miliar dan 2.350.000 dollar AS (Rp 21 miliar) dari Grup Permai. Pemberian tersebut diduga berkaitan dengan upaya penggiringan proyek di Kemendiknas dan Kemenpora.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik "Dugaan Suap Angelina Sondakh"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com