Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alutsista Baru Akan Unjuk Gigi di HUT TNI

Kompas.com - 03/10/2012, 14:19 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan hari ulang tahun ke-67 Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 5 Oktober 2012, akan diwarnai aksi sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista baru). Gladi resik dilakukan hari ini, Rabu (3/10/2012), dengan menampilkan pesawat tempur Super Tucano buatan Brazil. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, alutsista yang ditampilkan relatif baru.

"Tidak semua alutsista ditampilkan. TNI akan menampilkan alutsista yang relatif baru yaitu yang dibeli di antara tahun 2010 sampai 2012," kata Agus, dalam jumpa pers, seusai gladi resik di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Agus mengakui, alutsista baru TNI sampai kini belum sepenuhnya dapat mencapai tingkat standar kemampuan penangkalan. Adapun, alutsista baru yang akan unjuk gigi pada 5 Oktober mendatang adalah pesawat tempur Super Tucano buatan Brazil, Heli EC-120B, Sukhoi, Mi-17, Mi-35 serta Nbell-412.

"Untuk Leopard tidak dapat ditampilkan karena akan datang November nanti," kata Agus.

Ia menambahkan, ditampilkannya sejumlah alutsista baru merupakan bentuk apresiasi terhadap pemerintah dan DPR yang telah menaikkan anggaran TNI. Menurutnya, naiknya anggaran menunjukkan adanya perhatian lebih dalam peremajaan Alutsista TNI. Secara bertahap, anggaran pertahanan negara mengalami kenaikan dalam RAPBN 2012 sebesar Rp 64,4 triliun. Angka tersebut direncanakan akan kembali naik pada tahun 2013 sebesar Rp 77,7 triliun.

"Tentunya, secanggih apapun alutsista kalau tanpa didasari sumber daya manusia TNI yang mumpuni tidak ada gunanya. TNI selain meningkatkan kualitas alutsista juga akan meningkatkan profesionalitas prajurit," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com