Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

November, Penyidik Independen KPK Mulai Kerja

Kompas.com - 01/10/2012, 17:02 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comProses seleksi penyidik independen diperkirakan selesai bulan depan. Menurut Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi, para penyidik independen yang lolos seleksi dapat mulai bekerja paling cepat bulan depan.

"Paling sekitar sebulan," kata Johan di Jakarta, Senin (1/10/2012).

Dia mengatakan, pekan ini, para peserta seleksi penyidik independen KPK akan mengikuti tes soft competency. Tahapan tersebut kemudian berlanjut dengan tes lainnya, seperti tes wawancara. Sebanyak 30 orang mendaftarkan diri sebagai calon penyidik independen KPK. Menurut Johan, mereka yang mendaftar berasal dari internal KPK, termasuk penyidik KPK.

Pekan lalu, 30 peserta itu diseleksi secara administratif dan ada yang dinyatakan lolos sehingga harus mengikuti tahapan selanjutnya pada pekan ini. Penyidik independen yang akan direkrut dari kalangan internal KPK ini diyakini memiliki kualifikasi dan kemampuan investigasi yang mumpuni.

Sebagian besar dari mereka telah dibekali berbagai teknik dan kemampuan sebagai penyidik dari berbagai pelatihan, seperti di Federal Bureau of Investigation, Amerika Serikat, dan lembaga sejenis di Australia dan Jerman.

"Pelatihan ini rutin dilakukan di KPK tiap tahun. Mereka mengikuti perkembangan dari modus korupsi yang semakin canggih," kata Johan, Senin (24/9/2012).

Menurutnya, sebanyak 30 penyidik yang menjalani seleksi administrasi untuk menjadi penyidik independen KPK ini merupakan bagian dari rencana KPK merekrut penyidik sebanyak 80 orang dari kalangan internal KPK.

"Kalau melihat rencana strategis KPK pada tahun 2010, KPK harus memiliki 300 penyidik. Saat ini KPK baru memiliki 78 penyidik dan semuanya dari Polri," kata Johan.

KPK mulai merekrut penyidik sendiri setelah kepolisian tidak memperpanjang kontrak kerja 20 penyidiknya di KPK. Penarikan ini menyebabkan KPK menderita defisit penyidik KPK. Johan mengakui, tidak diperpanjangnya kontrak 20 penyidik sekaligus itu mengganggu kinerja KPK dalam menangani kasus-kasus korupsi.

Berita terkait minimnya penyidik di KPK dapat diikuti dalam topik "KPK Krisis Penyidik"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

    Nasional
    Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

    Nasional
    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

    Nasional
    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

    Nasional
    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

    Nasional
    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

    Nasional
    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

    Nasional
    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

    Nasional
    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

    Nasional
    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

    Nasional
    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

    Nasional
    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

    Nasional
    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

    Nasional
    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com