Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Minta Keterangan Sopir Anas Terkait Hambalang

Kompas.com - 24/09/2012, 19:21 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memanggil sopir Anas Urbaningrum yang bernama Riyadi. Kali ini, Riyadi dimintai keterangan terkait penyelidikan baru proyek Hambalang.

"Benar, hari ini KPK meminta keterangan atas nama Riyadi terkait penyelidikan KPK tentang Hambalang," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Senin (24/9/2012).

Menurutnya, di samping melengkapi berkas penyidikan kasus dugaan korupsi Hambalang dengan tersangka Deddy Kusdinar, KPK juga membuka penyelidikan baru. Penyelidikan baru tersebut fokus pada sejumlah hal, di antaranya, aliran dana terkait, proses sertifikasi lahan, dan pengadaan barang dan jasa proyek Hambalang.

Sebelum ini, KPK pernah meminta keterangan Riyadi. Saat itu KPK masih melakukan penyelidikan Hambalang yang pada akhirnya menetapkan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar sebagai tersangka.

Informasi dari KPK menyebutkan, saat itu Riyadi dikonfirmasi sejumlah hal terkait kepemilikan mobil mewah Anas. Terkait kasus Hambalang, pimpinan KPK dalam sejumlah kesempatan mengatakan tidak berhenti pada Deddy Kusdinar.

Penetapan Deddy sebagai tersangka dianggap KPK sebagai anak tangga yang menjadi pijakan dalam menyasar keterlibatan pihak lain. Selain meminta keterangan Riyadi, hari ini KPK memeriksa sejumlah pihak sebagai saksi untuk tersangka Deddy.

Salah satu yang diperiksa adalah Direktur Utama PT Buana Estate Rita Ria Kurnianta Probosutedjo. Adapun Rita, diketahui sebagai putri dari Probosutedjo, adik tiri mantan Presiden Soeharto. KPK juga kembali memeriksa Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mohamad Noor hari ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com