Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Fitri, Momen Masuki Hidup Baru

Kompas.com - 19/08/2012, 12:04 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Khatib Shalat Idul Fitri 1433 Hijriyah di Lapangan Merdeka Medan, Buya Kyai Haji Amiruddin, mengatakan, Idul Fitri adalah momen untuk memasuki kehidupan baru yang bersifat otentik. Hal ini dapat menjadi bekal umat Muslim di tahun-tahun mendatang.

"Indikasinya terpancar dari kesalehan spritual yang berjalan beriringan dengan kesalehan sosial, kesalehan manajemen, kesalehan politik, kesalehan organisasi dan kesalehan birokrasi," katanya pada khotbah di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (19/8/2012).

Pada shalat Idul Fitri tersebut, hadir Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Sekretaris Daerah Sumut Haji Nurdin Lubis, Ketua DPRD Provinsi Sumut M Saleh Bangun, bakal calon gubernur Sumut Chairuman Harahap dan Wali kota Medan Rahudman Harahap.

Amiruddin mengatakan, berbagai kesalehan itu seharusnya menjadi etika publik yang terobyektivikasi ke berbagai ruang kehidupan. "Manusia yang dilahirkan dari rahim Idul Fitri adalah manusia yang tercerahkan. Ia mampu untuk mengobyektifikasi kesalehan personal dan spritual kepada kesalehan publik secara luas," kata Amiruddin, yang juga Ketua Umum Majelis Zikir Tazkira Sumatera Utara.

Dia menambahkan, Idul Fitri dalam konteks tersebut tidak hanya dihormati secara lisan, namun juga dimuliakan dalam setiap perilaku. Inilah kesalehan yang dibutuhkan pada masa kini.

"Jika selama ini kita sudah merasa saleh secara spritual dan individual, ujian selanjutnya justru ada pada penterjemahan tersebut pada kesalehan sosial," ujarnya.

Idul Fitri juga mendamaikan dua perilaku yang biasanya tercerai menjadi satu padu  dalam pribadi manusia yang tercerahkan itu.

"Spirit Idul Fitri menghendaki kita menjadi manusia-manusia yang terbebaskan dari segala bentuk belenggu. Mulai dari belenggu dosa, dendam antarsesama, ketertindasan sampai pada belenggu kelaparan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com