Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NasDem Siap Jadi Parpol Pertama

Kompas.com - 10/08/2012, 00:43 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Nasional Demokrat (NasDem) siap menjadi partai politik pertama atau parpol pertama yang mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2014. Satu-satunya parpol baru yang lolos verifikasi ini akan langsung mendaftar di hari pertama pembukaan pendaftaran.

"Sesuai dengan konsep yang kami usung, Restorasi Indonesia, kami ingin membawa perubahan dengan menjadi yang pertama mendaftarkan diri," kata Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella dalam acara Rapat Koordinasi Wilayah Partai NasDem Wilayah DKI Jakarta di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (9/8/2012).

Dia menjelaskan, kebiasaan parpol di Indonesia adalah beramai-ramai mendaftarkan diri pada saat-saat terakhir. Persiapan untuk menjadi peserta Pemilu 2014 seolah-olah bersifat dadakan. "Ini yang ingin kami ubah. Kami ingin menunjukkan semangat baru dalam kehidupan berpartai dengan mendaftar di hari pertama. Selain itu, kami ingin tunjukkan bahwa Partai NasDem sudah siap mengikuti Pemilu," tandas Rio.

Pendaftaran sebagai peserta akan dilakukan serempak mulai dari KPU pusat sampai KPU daerah, provinsi maupun kabupaten/kota. Di semua kota, kegiatan besok akan diawali pada pukul 08.00 pagi. Pendaftaran di kantor-kantor KPU pun dilaksanakan dalam waktu yang sama, yaitu pukul 10.00. "Kami tahu, kami harus bekerja ekstra keras untuk melengkapi semua berkas dan persyaratan yang dibutuhkan. Tapi, langkah ini juga membuktikan keseriusan kami," sambung Rio.

Ketua Pelaksana Pendaftaran Partai NasDem, Charles, menambahkan, khusus di Jakarta pihaknya sudah menyiapkan arak-arakan. Dari Kantor NasDem di Gondangdia, mereka akan berarak menuju Masjid Cut Meutia. "Dari Masjid Cut Meutia baru arak-arakan pakai mobil lewat beberapa jalan utama, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Thamrin, dan Jalan Imam Bonjol sampai ke kantor KPU," urai Charles.

Charles mengungkapkan, setiap daerah akan menampilkan atraksi budaya dan cara-cara unik dalam momen khusus besok. Charles mencontohkan, di Bali rombongan Partai NasDem akan berjalan mundur sejauh 2 kilometer ke kantor KPU Provinsi Bali. "Ini sebagai simbol kemunduran yang terjadi di Indonesia saat ini, dan Partai NasDem siap menghentikan kemunduran itu," ujar Charles.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com