PADANG, KOMPAS.com---- Bencana banjir bandang atau galodo di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (24/7/2012) lalu ditengarai menyusul tidak dipahaminya karakteristik sungai yang memiliki hulu di Bukit Barisan. Banjir juga terjadi karena praktik penebangan liar sehingga sebagian kawasan hutan menjadi rusak.
Aktivis Perhimpunan Penggiat Alam Terbuka (PPAT) Bivac Jungle, Depci Ardadi, Kamis (2/8/2012) di Padang, mengatakan bahwa karakteristik Batang (sungai) Kuranji yang meluap pada Selasa lalu sangat khusus karena terdiri atas pertemuan tiga aliran.
Pertemuan itu terjadi di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut (mdpl) setelah turun dari hulu dengan ketinggian di atas 1.000 mdpl.
Depci mengatakan, dengan karakteristik demikian maka arus sungai yang deras dengan bentang sungai yang lebar mestinya sudah bisa diantisipasi hingga ke hilir.
"Apalagi dengan kondisi hutan di hulu yang relatif sudah banyak ditebangi sejak awal tahun 2000. Mestinya ada kebijakan khusus untuk menghadapi kondisi seperti itu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.