JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Development PT Alstom Indonesia Eko Sulistianto bungkam seusai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung. Eko diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus dugaan suap itu, yakni anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Emir Moeis. Menurut Eko, pihak perusahaan melarangnya berkomentar.
"Saya tidak diizinkan perusahaan kasih komentar," katanya singkat di gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/8/2012) malam.
Dalam kasus dugaan suap PLTU Tarahan ini, PT Alstom Indonesia diduga menyuap Emir dengan uang sekitar 300.000 dollar AS. Proyek PLTU Tarahan itu pun dimenangkan perusahaan asing tersebut. Informasi dari KPK menyebutkan, uang 300.000 dollar AS itu diterima Emir secara bertahap dalam kurun waktu 2004-2005. Aliran dana ke Emir ini salah satunya terlacak dari laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Wakil Ketua Bambang Widjojanto beberapa waktu lalu menegaskan kalau suap yang diterima Emir berasal dari korporasi, bukan dari perseorangan. Mengenai siapa orang PT Alstom yang menjadi pelaksana pemberian suap, hal tersebut akan ditelusuri KPK.
Informasi yang diperoleh Kompas menyebutkan, orang PT Alstom yang berperan sebagai pemberi suap adalah warga negara Amerika Serikat. Kepada Kompas, Emir mengakui pernah berhubungan dengan orang dekat PT Alstom ketika berkunjung ke AS. Namun, Emir membantah menerima suap terkait proyek tersebut.
Saat tender proyek PLTU dilakukan, dia mengaku tak lagi di Komisi Energi DPR, tetapi sudah di Komisi Keuangan DPR atau Komisi IX saat itu. Terkait penyidikan kasus ini, KPK telah menggeledah tiga tempat, yaitu kantor PT Alstom di Pondok Pinang, rumah Emir di Kalibata, dan rumah Direktur Utama PT Artha Nusantara Utama Zuliyansyah Putra Zulkarnain di Jagakarsa, Jakarta.
KPK juga mencegah Emir bepergian ke luar negeri bersamaan dengan pencegahan terhadap dua pihak swasta, yakni Direktur Utama PT Artha Nusantara Utama Zuliansyah Putra Zulkarnain dan Reza Roestam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.