Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Dana Kampanye Gelap Mesti Tuntas

Kompas.com - 24/07/2012, 13:44 WIB
Sidik Pramono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Penangkapan Bupati Buol Amran Batalipu tak sekadar mengungkapkan dugaan suap. Kasus itu semestinya bisa dikembangkan pada penyidikan soal dana kampanye gelap yang bisa berujung pada pemberian konsesi dan sejenisnya.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Apung Widadi mengingatkan, praktik pelanggaran dana kampanye tersebut penting untuk diusut karena itulah yang menjadi benih korupsi yang ditengarai terjadi hampir di seluruh daerah.

"Kalau di Hongkong, kasus dana kampanye gelap yang konsesinya bentuk-bentuk korupsi, bisa dijerat. Korupsi semacam ini kan 'ibu dari korupsi sesungguhnya'," sebut Apung, Senin (23/7/2012).

Seperti diberitakan, KPK menangkap Bupati Buol Amran Batalipu terkait kasus dugaan suap Rp 3 miliar. Uang suap diduga terkait penerbitan hak guna usaha lahan perkebunan sawit PT Hardaya Inti Plantation dan PT Cipta Cakra Murdaya. Pengusaha Hartati Murdaya Poo yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat akan segera diperiksa KPK terkait kasus tersebut.

Menurut Apung, KPK diharapkan tidak hanya terpatok pada kasus suapnya saja, tetapi mencoba mengaitkan pidana pilkada mengenai dana kampanye dengan suap konsesi itu. Penyelenggara pemilu perlu dijadikan saksi untuk mengungkap tuntas kasus ini.

Namun, Apung pun menyadari posisi Komisi Pemberantasan Korupsi yang terkendala karena korupsi politik semacam itu belum masuk dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Apung berharap agar terobosan hukum bisa dilakukan untuk mengantisipasi berulangnya modus serupa pada Pemilu 2014.

Jika tidak, dana kampanye gelap akan tetap masuk menyokong pembiayaan kampanye para calon.

Terpisah, Deputi Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Veri Junaidi menilai, gagasan pembatasan belanja kampanye bisa menjadi alternatif solusi untuk mengontrol pengeluaran belanja kampanye. Semua pengeluaran, baik yang secara langsung dikeluarkan oleh kandidat maupun tidak, tetapi terkait dengan pemenangan akan menjadi obyek belanja kampanye.

"Ke depannya pengawasan belanja kampanye diperketat," usul Veri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com