Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Dinas di Jawa-Bali Dilarang Pakai BBM Bersubsidi

Kompas.com - 23/07/2012, 20:15 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah bakal memberlakukan larangan pemakaian bahan bakar minyak bersubsidi untuk mobil dinas instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD di Jawa dan Bali, mulai awal Agustus nanti.

Pelarangan itu untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi yang saat ini terus meningkat.

Menurut Ketua Tim Nasional Pengendalian, Penghematan, dan Penggunaan BBM Bersubsidi, Hadi Purnomo, Senin (23/7/2012), di Jakarta, program ini merupakan kelanjutan dari implementasi program serupa di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi yang telah diterapkan sejak Juni lalu.  

"Kami telah sering melakukan sosialisasi," kata Hadi Purnomo.

Pada Juni lalu, pihaknya telah melaksanakan sosialisasi kebijakan itu kepada jajaran instansi pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD, serta kantor region PT Pertamina di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.  

Pada Juli ini, sosialisasi kebijakan itu kepada pemda, BUMD, BUMN, pihak Pertamina di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.

"Semua instansi sudah diundang dan disosialisasikan mengenai program pelarangan pemakaian BBM bersubsidi bagi mobil dinas di Jawa-Bali," kata Hadi Purnomo menegaskan.

Sosialisasi program itu juga dilaksanakan kepada jajaran pengelola stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Jawa-Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com