JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menjadi tokoh eksternal yang paling banyak mendapat dukungan dari internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Adapun dari internal partai, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menjadi satu-satunya tokoh yang didukung kader PPP.
Hal itu dikatakan Ketua DPP PPP Bidang Media dan Humas Arwani Tomafi kepada wartawan, Senin (23/7/2012). Arwani mengatakan, partainya akan terus memonitor kinerja serta tingkat elektabilitas JK dari berbagai lembaga riset politik sebelum memutuskan memberi dukungan atau tidak. Tingkat elektabilitas, kata dia, menjadi salah satu syarat penting untuk berkompetisi dalam Pilpres 2014.
Saat ini, Kalla masih dinilai positif setelah riset terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting menempatkannya sebagai calon presiden urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 9,6 persen. Di atas Kalla, ada Megawati Soekarnoputri (17,6 persen) dan Prabowo Subianto (16,7 persen).
Selain itu, lanjut Arwani, posisi politisi senior Partai Golkar itu sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) semakin mendekatkan psikologi politik PPP yang dekat dengan umat Islam. Selain Kalla, tokoh eksternal lain yang mendapat dukungan dari internal PPP adalah Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, Anies Baswedan, dan tokoh lainnya.
"Tentunya, semua aspirasi yang muncul dari internal PPP, baik mengajukan nama internal PPP maupun eksternal PPP, akan terus diformulasikan untuk dikerucutkan dalam Mukernas II 2013," katanya.
"Untuk mempersiapkan itu, saat ini DPP PPP telah membentuk Lembaga Pemenangan Pemilu Presiden yang dikomandani oleh Bapak Lukman Hakim Saefudin," pungkas anggota Komisi V DPR itu.
Hingga kini Kalla belum memikirkan sikapnya dalam pencalonan presiden. Ia tak merasa khawatir jika dia dipecat dari keanggotaan Partai Golkar ketika nantinya maju dalam Pilpres 2014. "Enggak apa-apa. Selama kita tidak pakai Partai Golkar juga enggak apa-apa. Mau pecat dua kali, tiga kali, juga tidak ada soal. Silakan aja," kata Kalla, pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.