Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY dan 7 Organisasi Pemuda Jalin Kerja Sama

Kompas.com - 17/07/2012, 16:04 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Yudisial (KY) menjalin kerja sama dengan tujuh organisasi kepemudaan, yaitu Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Persatuan Pelajar Islam, Gerakan Pemuda Indonesia dan Generasi Muda Budhis Indonesia. Jalinan kerja sama antara KY dan tujuh organisasi kepemudaaan tersebut bertujuan untuk memperluas dukungan terhadap peradilan bersih di Indonesia.

"Intinya tujuan kerja sama KY dengan tujuh organisasi pemuda itu adalah untuk membangun sinergi sehingga terbangun pola pengawasan hakim dan pemantauan peradilan berbasis partisipasi masyarakat dalam mendorong terwujudnya peradilan yang bersih dan bebas dari korupsi di Indonesia," ujar Asep Rahmat Fajar, Juru Bicara Komisi Yudisial di Jakarta, Selasa (17/07/2012).

Menurut Asep, ruang lingkup kerja sama antara KY dan tujuh organisasi kepemudaan adalah sosialisasi dan kampanye bersama dalam rangka menjaga, serta menegakkan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku hakim. Kerja sama selanjutnya adalah partisipasi dalam pelaporan dan pengawasan kinerja hakim dalam melayani masyarakat.

Kerja sama lebih jauh lagi adalah menjadi narasumber dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh KY maupun tujuh organisasi kepemudaan tadi, demi kemajuan bangsa. Dalam kerja sama ini, KY dan tujuh organisasi kepemudaan berharap dapat mewujudkan peradilan yang bersih, adil, transparan dan akuntabel.

"Semoga kerja sama antara KY dan tujuh organisasi kepemudaan ini dapat mewujudkan peradilan yang tidak hanya bersih namun juga imparsial, transparan dan akuntabel, karena keberadaan dari organisasi kepemudaan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa untuk mewujudkan harapan dan cita-cita negara dan masyarakat," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com