Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tionghoa Jangan Hanya Menuntut

Kompas.com - 12/07/2012, 16:22 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Tionghoa diminta tidak hanya menuntut penghapusan diskriminasi di Indonesia. Namun, mereka juga dituntut untuk ikut berperan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Demikian dikatakan Ketua Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) DKI Jakarta, Benny Sutiono, saat acara sosialisasi empat pilar, yakni UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2012).

"Jangan hanya menuntut, kita juga dituntut bisa berbuat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Benny.

Benny mengatakan, kondisi Indonesia saat ini sudah banyak perubahan terkait perlakuan terhadap warga Tionghoa. Seluruh peraturan yang mendiskriminasikan etnis Tionghoa, kata dia, telah dihapuskan. Salah satunya warga keturunan tionghoa bisa maju dalam pemilihan presiden.

Menurut Benny, perlakuan diskriminasi di tengah masyarakat akan terus terjadi jika masih ada kesenjangan sosial. Untuk itu, dia berharap masyarakat Tionghoa ikut mengurangi kesenjangan tersebut.

"Kalau rakyat miskin kita angkat ke atas, itu bisa mempersatukan rakyat Indonesia. Bukan saatnya lagi kita mengeluh, tapi bantu menyelesaikan secara konkret. Mau sumbangkan 10-20 persen (pendapatan) untuk rakyat kecil, itu banyak membantu," kata dia.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas menilai, adalah hal luar biasa jika menyisihkan pendapatan untuk rakyat miskin tersebut benar-benar direalisasikan.

"Dua setengah persen pun jadilah, pak," kata Taufik, disambut riuh tawa dan tepuk tangan ratusan peserta seminar dari masyarakat Tionghoa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com