Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Hasil Survei Bisa Direkayasa

Kompas.com - 11/07/2012, 15:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei menyebutkan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendapat elektabilitas teratas sebagai calon presiden di Pemilu 2014. Bagaimana tanggapan Megawati?

Megawati mengaku tak menjadikan hasil survei itu sebagai acuan. Bukan tidak memercayai kredibilitas lembaga survei, menurut Megawati, melainkan hasil survei bisa diatur untuk kepentingan tertentu.

"Statistik bisa direkayasa. Saya dulu belajar statistik. Saya bukan meniadakan (hasil survei), itu sebagai gambaran saja," kata Megawati ketika ditemui di kediamanannya di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2012).

Dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas Megawati berada di posisi pertama dengan angka 18,3 persen. Prabowo Subianto meraih nilai tertinggi kedua dengan 18 persen, berikutnya Aburizal Bakrie dengan 17,5 persen. Begitu pula hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Menurut Megawati, saat ini yang terpenting adalah terus melakukan konsolidasi di internal agar tetap solid untuk menghadapi Pemilu 2014. Adapun di eksternal partai, kata dia, perlu diperbaiki penyelenggaraan pemilu agar berlangsung demokratis.

"Sejak reformasi, masih banyak terjadi kekurangan yang perlu diperbaiki supaya pemilu kita demokratis. Basisnya, pemilih itu dapat sebebas-bebasnya menentukan pilihannya dengan baik. Sekarang DPT (daftar pemilih tetap) saja enggak betul," kata mantan Presiden itu.

DPP PDI-P menilai belum waktunya untuk membicarakan capres dan cawapres. PDI-P masih melihat perkembangan dinamika politik nasional maupun internasional sebelum menentukan sikap mengenai pencapresan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com