Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Istana di Samping Jenazah Kang Moeslim

Kompas.com - 10/07/2012, 08:47 WIB

KOMPAS.com - Ini cerita-cerita kenangan yang muncul ketika menunggui jenazah budayawan Moeslim Abdurrahman di tempat tinggalnya di Jalan Persada Raya Blok VII Nomor 15, Perumahan Taman Sari Persada Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/7/2012) pukul 11.30 sampai Sabtu (7/7/2012) pukul 03.00.

Di sebelah kanan jenazah, duduk di atas tikar yang digelar di lantai antara lain pengusaha Arifin Panigoro, Sukardi Rinakit, Mariza Hamid, Garin Nugroho, Rika Garin Nugroho, Yenny Zannuba Wahid, Benny Susetyo Pr, dan beberapa orang lain. Sementara itu, Hariman Siregar yang sibuk sejak membawa Kang Moeslim ke rumah sakit hari Rabu (4/7/2012) sampai urusan pemakaman tenggelam dalam berbagai urusan lain untuk almarhum.

Arifin membuka cerita lama tentang peran besar Kang Moeslim membawa KH Abdurrahman Wahid menjadi presiden setelah Pemilihan Umum 1999 yang dimenangi secara gemilang oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di bawah pimpinan Megawati Soekarnoputri. Waktu itu Arifin ada di kubu Megawati.

”Pemikiran Kang Moeslim setara dengan dua sahabatnya, yakni Gus Dur dan Nurcholish Madjid atau Cak Nur. Namun, Kang Moeslim ini betul-betul low profile sampai akhir hayatnya. Baru tiga tahun terakhir ini kita intensif kongko-kongko dengan beliau ini, ya,” ucap Arifin subuh itu.

Banyak cerita jenaka yang sering diceritakan Kang Moeslim tentang Istana Presiden pada masa pemerintahan Gus Dur setiap kali kumpul-kumpul dengan salah satu kelompok tetapnya. Anggota kelompok itu antara lain Garin Nugroho, Sukardi Rinakit, Franky Sahilatua (meninggal dunia tahun 2011), Mariza Hamid, Arifin Panigoro, dan Sultan Hamengku Buwono X.

Cerita jenaka itu antara lain ketika Gus Dur membentuk kabinet. Saat itu, Kang Moeslim diminta membuat setelan jas untuk menjadi salah satu anggota kabinet. Ketika diumumkan, ternyata nama Kang Moeslim tidak ada. ”Ketika saya tanya Gus Dur soal itu, Gus Dur hanya bilang ’wah lali (lupa)’ sambil tertawa dan saya pun ikut tertawa terbahak-bahak,” kata Kang Moeslim.

Beberapa hari sebelum meninggal dunia, Kang Moeslim masih banyak bicara tentang cara dia mencari calon presiden mendatang. ”Kita bisa mencari lewat survei atau tanya peramal-peramal muda seperti Cicilia dari Klepu, Yogyakarta, itu,” ujar Moeslim beberapa kali.

Pemakaman

Sabtu, jenazah Kang Moeslim dimakamkan di Karawang, Jawa Barat. Saat proses pemakaman sejak di rumah duka, masjid, tempat pemakaman, tampak rekan-rekannya, seperti Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, mantan Menteri Agama Malik Fajar, mantan Menteri Sekretaris Negara Djohan Effendy, Ny Sinta Nuriah Wahid, mantan Juru Bicara Presiden Adhie M Massardi, Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, Hariman Siregar, Despen Ompusunggu, Ketua MUI Hamidhan, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luhut Panjaitan, Letjen (Purn) Agus Widjaya, Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy, dan Usman Hamid.

Setelah jenazah dimasukkan ke liang lahat dan bunga ditaburkan, Garin Nugroho berkata, ”Sudah selesai.”

Hidup Kang Moeslim di dunia selesai setelah sering tertawa dan bercanda walau sering tidak punya uang. (J Osdar)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com