Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Akta Kelahiran Setengah Hati

Kompas.com - 04/07/2012, 20:06 WIB
Runik Sri Astuti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bantuan pembuatan akta kelahiran untuk anak jalanan di Indonesia masih setengah hati. Sampai Juni 2012, hanya 700 akta kelahiran baru yang direalisasikan. Jumlah itu kurang dari 10 persen dari target pembuatan 8.000 akta baru untuk anak jalanan selama setahun.

Anak-anak jalanan di Indonesia rentan menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia. Mereka sulit mengakses pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, bahkan perlindungan hukum.

Kepala Subbidang Pembangunan Kesejahteraan Sosial Anak Telantar Kementerian Sosial Rahmad Kusnadi mengatakan, jumlah anak jalanan saat ini diperkirakan 230.000 orang. Setiap tahun, rata-rata jumlahnya bertambah 1.000 anak. Sebanyak 90 persen anak jalanan ini tanpa akta kelahiran. Jumlah terbesar berada di Jakarta, sekitar 8.000 anak jalanan.

"Permasalahan administrasi warga menjadi batu sandungan terberat. Kebanyakan keluarga anak jalanan tidak tertib administrasinya," kata Rahmad, Rabu (4/7/2012), di Jakarta, seusai peluncuran akta kelahiran untuk anak jalanan yang dimotori perusahaan asuransi Aviva dan Plan Indonesia.

Para orangtua anak jalanan umumnya tak memiliki akta nikah, kartu tanda penduduk, dan kartu keluarga. Padahal, untuk membuat akta kelahiran anak, prasyarat administrasi itu harus dipenuhi lebih dulu.

Mengacu pada konvensi hak anak yang diratifikasi pada 20 November 1989, Pasal 7 Ayat (1) mengamanatkan, anak harus dicatatkan segera setelah lahir dan berhak atas nama, kebangsaan, serta mengetahui dan diasuh orangtuanya.

Karena itulah, Kemensos telah membuat nota kesepahaman dengan tujuh kementerian lain, seperti Kementerian Dalam Negeri, tentang percepatan pembuatan akta anak jalanan. Akan tetapi, koordinasinya masih perlu ditingkatkan.

Kemensos juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi multinasional Aviva dan lembaga sosial yang membidangi anak, Plan Indonesia. Dalam 24 bulan ke depan, mereka menargetkan membantu pembuatan akta untuk 1.500 anak yang bekerja dan tinggal di jalanan Jakarta.

Kerja sama tiga lembaga ini juga akan menjangkau 3.500 orangtua anak jalanan. Mereka akan mendapatkan penyuluhan dan bimbingan tentang pentingnya mengurus akta kelahiran anak, termasuk pendampingan selama pengurusan akta.

Direktur Plan Indonesia Peter La Raus mengatakan, pihaknya menargetkan 50 persen dari jumlah anak jalanan yang teridentifikasi di Jakarta memiliki akses membuat akta kelahiran. Sejak tahun 2005, lembaga itu aktif mengampanyekan pencatatan kelahiran. Lebih dari 40 juta anak di 32 negara telah difasilitasi Plan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com