JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta Polri meningkatkan kinerjanya, khususnya dalam menjamin keamanan dan ketertiban di masyarakat. Pasalnya, belakangan ini banyak kasus kekerasan yang muncul di tengah masyarakat.
"Berkurangnya rasa aman dan terganggunya keamanan, serta kasus-kasus kekerasan yang muncul akan mengurangi kepercayaan publik kepada Polri dan pemerintah," kata Anas melalui pesan singkat, Minggu (1/7/2012).
Hal itu disampaikan Anas terkait peringatan Hari Bhayangkara Polri ke-66 yang jatuh hari ini, Minggu (1/7/2012). Perayaan HUT Polri itu dipusatkan di Lapangan Utama Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Anas mengatakan, keberhasilan Polri ke depan juga ditentukan oleh partisipasi dan dukungan masyarakat. Untuk itu, Anas meminta agar masyarakat ikut membantu kerja Polri.
Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai, meski telah melakukan berbagai perbaikan, kinerja Polri masih banyak dikeluhkan masyarakat. Menurut dia, publik paling banyak mengeluhkan kentalnya penyiksaan dan intimidasi dalam menangani masalah.
Sepanjang tahun 2011, jelas Neta, ada 97 orang ditembak polisi. Sebanyak 19 di antaranya tewas dan 78 lainnya luka. Selama semester pertama 2012 , lanjutnya, terjadi delapan kasus salah tembak dan 10 kasus penyiksaan.
Menurut Neta, berbagai pelanggaran itu terjadi karena rendahnya kepedulian atasan terhadap bawahan. Selain itu, fungsi kontrol internal tidak berjalan dan sanksi bagi petugas yang terbukti melanggar aturan terlalu ringan.
"Contohnya, pertengah Juni lalu Polda Sumatera Utara melakukan tes urin dan diketahui ada 114 polisi sebagai pemakai narkoba. Tapi mereka tidak dihukum dan hanya dikarantina. Padahal jika masyarakat yang melakukan pasti diproses. Ini menunjukkan Polri masih bersikap diskriminatif," kata Neta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.