Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momentum Emas Aburizal Menindak Oknum Golkar

Kompas.com - 01/07/2012, 07:28 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie yang baru ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Bogor, Jawa Barat, sebagai calon presiden RI 2014-2018, saat ini mempunyai kesempatan emas untuk membersihkan anasir-anasir jahat yang mencemari Partai Golkar.

"Aburizal harus menindak oknum Partai Golkar yang terlibat dalam dugaan pengadaan Al Quran, Zulkarnain Djabar, dengan menonaktifkan yang bersangkutan sebagai anggota Fraksi Partai Golkar di DPR," kata mantan Ketua DPP Partai Golkar 2004-2009, Zainal Bintang, yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Massa Musyawarah Keluarga Gotong Royong (MKGR) kepada Kompas, Sabtu (30/6/2012) malam di Jakarta. MKGR adalah substruktur Partai Golkar.

Bintang mengingatkan agar Aburizal jangan terjebak dengan adagium karet yang berbunyi "harus terbukti dulu secara hukum" baru mau bertindak. "Ini persoalan moralitas dan etika, maka penindakannya dari sisi moralitas dan etika juga," ujarnya.

Menurut Bintang, rakyat menunggu pesan moral yang meyakinkan dari Aburizal sebagai calon presiden. "Inilah pintu masuk yang sangat tepat, akan tetapi harus cepat. Seyogianya momentum ini digunakan Aburizal untuk mengirim pesan moral kepada rakyat yang akan memilihnya," tutur Bintang.

Pada intinya, kata Bintang, kalau Aburizal mau mendapat simpati dari rakyat, inilah saatnya. "Aburizal harus berani menindak sekarang juga oknum Golkar hitam yang ditengarai sangat banyak di sekelilingnya. Kalau Aburizal normal-normal saja, rakyat tidak akan melirik dia karena, apa bedanya dengan calon presiden yang lain," papar Bintang.

Ia menyatakan bersedia mendukung Aburizal sebagai calon presiden jika ada upaya kepemimpinan Aburizal untuk melakukan gerakan pembersihan "Golkar Hitam" sekarang ini menjelang pemilihan presiden 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com