Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Gedung Baru, KPK Diminta Contoh Komnas HAM

Kompas.com - 27/06/2012, 15:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, I Gede Pasek Suardika, mengungkapkan, ada usulan menarik yang disampaikan fraksi di Komisi III terkait rencana Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membangun gedung baru. KPK diminta mencontoh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang memanfaatkan gedung bekas sitaan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

"Ada usulan beberapa fraksi yang menarik untuk soal gedung, yaitu mencontoh Komnas HAM," kata Pasek di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (27/6/2012).

Menurutnya, Komnas HAM tidak mengusulkan anggaran besar untuk gedung lantaran lembaga itu tidak jadi membangun gedung baru. Meskipun sudah mengajukan usulan anggaran gedung baru sejak 2007, katanya, terakhir Komnas HAM hanya mengajukan anggaran Rp 900 juta.

"Terakhir beliau dari Komnas HAM menyampaikan usulan cukup Rp 900 juta, kita sudah punya gedung. Wah kaget kita, ternyata yang dipakai adalah sitaan BLBI," ujar Pasek.

"Nah ini membuka wacana kita, kenapa enggak sekalian kasus BLBI dibuka sehingga lebih banyak lagi aset yang bisa kita selamatkan?" katanya lagi.

Pasek juga mengatakan, bukan hanya KPK yang tahun ini mengajukan anggaran untuk pembangunan gedung. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Komnas HAM, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), juga mengajukan anggaran untuk gedung masing-masing.

"Jadi ternyata ketika saya menjadi ketua Komisi III, saya melihat masih banyak pekerjaan rumah Komisi III yang harus dituntaskan untuk sekadar membantu infrastruktur dari masing-masing lembaga," ujar Pasek.

Semua usulan tersebut, katanya, dibahas di internal Komisi III DPR untuk kemudian diteruskan ke Badan Anggaran DPR sebagai bahan masukan menyusun anggaran 2013. Ia mengatakan, pada prinsipnya fraksi Partai Demokrat mendukung rencana pembangunan gedung KPK, dan gedung lembaga-lembaga negara lainnya. Mengenai gerakan masyarakat yang mulai mengumpulkan uang untuk membantu KPK membangun gedung barunya, Pasek mempersilakan hal tersebut.

"Kami hanya bekerja berdasarkan kewenangan yang diatur konstitusi dan undang-undang, jadi kita di situ saja. Jadi silakan lah teman-teman LSM (lembaga swadaya masyarakat) bergerak, itu kan bagian dari kecintaan terhadap KPK," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com