Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Anas, Spanduk Dibentangkan di Gedung KPK

Kompas.com - 27/06/2012, 10:21 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum untuk memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (27/6/2012) dikawal sejumlah kader Partai Demokrat. Tampak Ketua Divisi Komunikasi Partai Demokrat Andi Nurpati, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa, serta Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Deny Kailimang.

"Kedatangan kami beberapa pengurus DPP Demokrat di KPK ini adalah dalam rangka memberikan dukungan kepada Anas yang akan menghargai proses hukum yang sedang berlangsung di KPK," kata Andi di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu. Anas diperiksa KPK terkait penyelidikan Proyek Hambalang.

Selain pengurus Partai Demokrat, tampak pula lima orang yang mengenakan seragam bertuliskan "Barisan Massa Demokrat" mengawal kedatangan Anas. Para "Barisan Massa Demokrat" tersebut tampak membentangkan spanduk di dekat pintu masuk Gedung KPK. Spanduk itu bertuliskan "Hukum harus ditegakkan jangan bertindak karena tekanan dan opini terarah tapi berdasarkan fakta hukum".

Sejumlah petugas Kepolisian pun tampak siaga menjaga pengamanan Anas. Pengacara Anas, Firman Wijaya, yang juga sudah bersiap di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sejak pagi tadi memastikan kalau kliennya akan memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Namun Firman menegaskan, Anas bukanlah akan diperiksa melainkan dimintai klarifikasi terkait penyelidikan Kasus Hambalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com