Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggito Lolos Tim Penilai Akhir yang Dipimpin Wapres

Kompas.com - 26/06/2012, 21:05 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggito Abimanyu sejak Maret lalu ditawari menempati posisi  Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama. Ia menggantikan dirjen lama, yaitu Slamet Riyanto, yang pensiun.

Demikian dikemukakan Menteri Agama Suryadharma Ali saat dikontak Kompas, Selasa (26/6/2012) malam ini, di Jakarta.

"Setelah bersedia menerima tawaran saya, namanya saya usulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan kemudian dibahas di tim penilai akhir (TPA) yang dipimpin Wakil Presiden Boediono. Anggito sudah lolos TPA," tutur Suryadharma.

TPA merupakan forum pembahasan dan penilai setiap calon eselon I kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian. TPA dipimpin Wapres Boediono, yang harus memimpin rapat di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta.

Rapat biasanya dihadiri peserta wajib, seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Sekretaris Negara, menteri yang akan mengusulkan calon eselon dimaksud, serta Kepala Kepolisian Negara RI, Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara, dan Kepala Badan Intelijen Negara.

Menurut Suryadharma, mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan saat dipimpin Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Badan Analisa Fiskal pada zaman Menteri Keuangan Boediono itu sudah memenuhi dua pertimbangan kementeriannya.

"Pertama, Anggito memiliki integritas. Kami tengah memperbaiki terus-menerus pengelolan dana haji di Kementerian Agama. Kedua, Anggito Abimanyu memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan, khususnya surat utang negara, seperti Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI)," papar Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan itu.

Suryadharma mengatakan, jumlah dana haji sudah sangat besar, yaitu sekitar Rp 40 triliun, yang sebagian besar diinvestasikan dalam SDHI melalui Kementerian Keuangan. Sebagian kecil lainnya dikelola Kementerian Agama. "Jadi, harus dikelola oleh orang yang menguasai keuangan," katanya.

Menurut catatan Kompas, Anggito pernah dibatalkan menjadi Wakil Menteri Keuangan meskipun sudah dipanggil Presiden Yudhoyono ke Istana Negara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com