Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Diselamatkan, Pilot Fokker Terjepit di Pesawat

Kompas.com - 21/06/2012, 21:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa saat setelah pesawat transport Fokker 27 jatuh di pemukiman warga Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono langsung menginstruksikan anggotanya melakukan evakuasi di lokasi.

Salah seorang anggota TNI AU yang ikut dalam evakuasi itu menuturkan kronologi evakuasi tersebut. Seorang anggota TNI AU yang enggan disebutkan namanya menceritakan bahwa kabar peristiwa ini terdengar pada Kamis siang. "Kami baru saja selesai shalat bersama Panglima TNI. Tiba-tiba saja, Panglima menginstruksikan semua anggota merapat dan langsung terjun ke lokasi itu," papar pria setengah baya ini.

Saat tiba di lokasi, pria ini menuturkan belum banyak warga yang berani mendekat. Alhasil, pihak pertama yang melakukan evakuasi adalah para anggota TNI AU. "Saya sempat mengevakuasi tiga orang. Semuanya saya kenal," tuturnya.

Dia menceritakan salah seorang di antaranya adalah pilot pesawat Fokker 27 yakni Mayor Penerbang Heri Setiawan. "Pas saya selamatkan, dia terjepit di dalam pesawat. Saya angkat badannya, napasnya masih ada, tapi satu-satu. Begitu saya tiba di sini, ternyata baru tahu dia meninggal," katanya.

Pria ini mengaku kenal dekat dengan Heri. Ia mengenang baru saja beberapa waktu lalu dirinya dan Heri bermain sepak bola bersama. "Saya sering main bola bareng dia. Saya turut berduka dengan kejadian ini," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat Fokker 27 milik TNI Angkatan Udara jatuh di daerah perumahan Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (21/6/2012) pukul 14.30 WIB. Belum diketahui pasti apa penyebab pesawat transport itu terjatuh di pemukiman warga.

Total seluruh korban tewas yang akibat kecelakaan pesawat itu mencapai 10 orang. Sebanyak 7 orang merupakan anggota TNI AU, sementara 3 orang lainnya adalah warga sipil termasuk dua orang anak-anak. Korban terakhir yakni Lettu Paulus, kopilot Fokker 27 yang sempat dirawat di ruang ICU namun akhirnya menghembuskan napas pada pukul 18.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com