Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Tahu Tor-Tor dari Tapanuli

Kompas.com - 18/06/2012, 17:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Akbar Tandjung mengatakan, tidak ada negara lain yang bisa mengklaim bahwa tarian Tor-tor dan alat musik Gondang Sambilan (Sembilan Gendang) adalah kebudayaan miliknya. Akbar menegaskan, tari Tor-tor dan Gondang Sambilan jelas milik daerah Tapanuli, Sumatera Utara.

"Semua orang juga tahu tari Tor-tor itu dari Tapanuli, Batak," kata Akbar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (18/6/2012). Hal itu dikatakannya untuk menanggapi pernyataan Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Rais Yatim yang berencana mendaftarkan kedua budaya masyarakat Sumatera Utara itu dalam Seksi 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005 .

Akbar mengatakan, bisa saja keturunan Tapanuli yang kini menjadi warga negara Malaysia mempertahankan kebudayaannya itu di Malaysia. Namun, kedua kebudayaan itu tetap milik Tapanuli.

Ketua DPR Marzuki Alie meminta agar semua pihak melihat akar masalah dari berbagai klaim kebudayaan Indonesia selama ini oleh Malaysia. Saat ini, kata dia, banyak etnis masyarakat Indonesia yang menjadi warga negara Malaysia. Mereka lalu mempertahankan budayanya di tempat baru.

"Sehingga seni budaya tersebut berkembang. Saya pernah berdiskusi dengan pejabat Malaysia bahwa mereka tidak pernah mengakui bahwa budaya tersebut asli Malaysia, tapi budaya sebagian masyarakat atau warga negara Malaysia. Mungkin saja ada orang Tapanuli di daerah Malaysia, lalu mereka masih pertahankan sosial budaya mereka," kata Marzuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    Nasional
    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com