Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Neneng ke Indonesia Masih Misterius

Kompas.com - 14/06/2012, 12:07 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah hampir satu tahun ditetapkan sebagai tersangka dan menjadi buronan internasional, Neneng Sri Wahyuni pulang ke Tanah Air. Usahanya ini berujung pada penangkapan dirinya oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, tepatnya di rumah Neneng di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (13/6/2012).

Sejak menghilang bersama suaminya, Muhammad Nazaruddin, pada 23 Mei 2011, keberadaan Neneng tak pernah terungkap. Ia seolah ditelan bumi. Menurut Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas, Rabu kemarin merupakan kali pertama Neneng kembali ke Indonesia setelah bertolak ke luar negeri bersama Nazaruddin.

Apa yang menyebabkan Neneng berani kembali Indonesia? Busyro mengatakan belum tahu alasan Neneng kembali. "Masih didalami, tapi apa pun itu yang penting kita mendapat informasi kalau Neneng di Batam, kemudian kita bergerak cepat," katanya, Rabu (13/6/2012) malam.

Neneng diketahui masuk ke Indonesia dari Kuala Lumpur, Malaysia, melalui Batam, Riau. Menurut KPK, dia menempuh jalur laut. Setibanya di Batam, Selasa (12/6/2012), Neneng menginap di Hotel Central Batam. Keesokan harinya, Neneng bertolak ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Citilink.

Menurut KPK, pesawat Neneng mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 11.30 WIB. Dari sana Neneng yang mengendarai taksi dengan didampingi seorang wanita itu sempat mampir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, untuk makan siang. Ketika Neneng tiba di rumahnya di Pejaten, Jakarta Selatan, barulah KPK meringkusnya.

Berdasarkan informasi dari Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Maryoto, nama Neneng tidak tercatat dalam perlintasan imigrasi, baik di Batam maupun di Bandara Soekarno-Hatta. Busyro mengatakan, KPK masih mendalami bagaimana cara Neneng berpindah-pindah tempat selama kurang lebih delapan bulan buron.

Di lain pihak, pengacara Nazaruddin, Junimart Girsang mengatakan kalau Neneng datang ke Indonesia untuk menyerahkan diri ke KPK. Namun, hal itu dibantah KPK. Menurut Busyro, penangkapan Neneng berawal saat KPK menerima informasi kalau yang bersangkutan akan memasuki Indonesia melalui Batam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com